Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahahasiswaan (PPK-Ormawa) merupakan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi, direncanakan, dan dilaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan (Ormawa). PPK Ormawa bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Ormawa dalam melakukan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang didanai Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Universitas Udayana dalam mempersiapkan tim PPK-Ormawa lolos pendanaan dan Abdidaya 2025 ini, melakukan pendampingan maksimal bagi proposal PPK-Ormawa mahasiswa melalui kegiatan Coaching Clinic yang difasilitasi oleh Unit Pengembangan Karakter dan Pengabdian (UPKP) di bawah Pusat Kreativitas dan Prestasi Mahasiswa pada Biro Kemahasiswaan Universitas Udayana.

Rabu (14/5/2025) diselenggarakan Kegiatan Pembukaan Coaching Clinic PPK-Ormawa hasil seleksi reviewer Internal tahap I di tingkat Universitas diselenggarakan di Ruang Bangsa Gedung Rektorat Lt. 3, Kampus Unud, Jimbaran secara Hybrid (Ofline dan Online). Kegiatan ini di buka oleh Bapak Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, SP., M.Agr. Pula, dihadiri oleh Ketua Pusat Kreativitas dan Prestasi Mahasiswa beserta sekretaris, Koordinator Minat, Penalaran, dan Informasi, para Sub Koordinator Bagian Minat Biro Kemahasiswaan, Ketua dan Sekretaris UPKP, Koordinator Program Studi, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, reviewer internal PPK-Ormawa, Dosen Pembimbing, Ketua Ormawa, dan Tim PPK-Ormawa yang merupakan kegiatan lanjutan dari coaching mandiri oleh Tim UPKP dari tanggal 10 - 13 Mei 2025.

Ketua Unit Pengembangan Karakter dan Pengabdian (UPKP) Dr. Ir. Wayan Nata Septiadi, ST., MT dalam laporannya dimana kegiatan PPK-Ormawa 2025 telah dipersiapkan sejak Januari 2025, yakni melalui sosialisasi di tingkat fakultas serta penjaringann proposal tahap I (review tahap I) pada Minggu I Bulan Mei 2025. Lebih lanjut Wayan Nata mengatakan bahwa, “Untuk meningkatkan kualitas proposal dari 35 proposal yang masuk ke tingkat Universitas telah di seleksi menjadi 17 proposal yang selanjutnya dilakukan coaching untuk di review serta diseleksi kembali untuk mendapatkan 10 sub proposal yang akan di ajukan bersama dengan proposal Universitas ke Belmawa”, ucapnya. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dalam sambutanya bahwa “Kegiatan ini juga mendukung pencapaian IKU 2 Perguruan Tinggi, yaitu mahasiswa berkegiatan di luar kampus, dan sebagai bentuk apresiasi bagi tim-tim yang berhasil lolos pendanaan PPK Ormawa akan mendapatkan berbagi penghargaan diantaranya konversi SKS, sertifikat, dan insentif lainnya sebagai bentuk dukungan atas kerja keras mahasiswa ”, tegas Ngurah Alit.

Coaching Clinic PPK-Ormawa 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang syarat administratif, ketentuan-ketentuan substansi serta hal lain yang merupakan pendukung dalam usulan proposal. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas sub proposal tim PPK-Ormawa yang lolos pada penjaringan Tahap I. Untuk mensukseskan kegiatan ini menghadirkan 2 narasumber yakni Prof. Dr. Parmin, S.Pd., M.Pd dan Dr. Ir Wayan Nata Septiadi, ST., MT.

Prof. Parmin dalam paparannya menyampaikan “Hal yang paling urgen dalam penyusunan sub proposal adalah disiplin mengikuti panduan PPK Ormawa 2025 dan tutup panduan PPK-Ormawa 2024, karena ada hal penting yang memang berubah dari tahun sebelumnya. Hal ini akan menjadi hal yang mematikan di tahap administrasi. Narasumber berharap dari 10 sub proposal yang akan diajukan nanti ke belmawa terdapat 10 topik yang berbeda sehingga peluang untuk bersaing mendapatkan pendanaan lebih besar”, kilahnya.

Sedangkan Wayan Nata menyampaikan bahwa Sub Proposal PPK-Ormawa yang diikutkan dalam Coaching Clinic ini dalam rangkaian persiapan unggah ke SIM Belmawa tingkat nasional tahun 2025 dengan limitasi waktu sampai 25 Mei 2025. Harapannya, "Melalui kegiatan Coaching Clinic ini akan didapatkan 10 Proposal yang berkualitas untuk diusulkan dalam satu usulan proposal perguruan tinggi dan dari 10 yang di ajukan diharapkan semua bisa lolos pendanaan serta nantinya jumlah yang lolos ke Abdidaya 2025 jumlahnya meningkat dari tahun 2024”, ucapnya.
Dalam kesempatan ini Ketua USCC Wayan Santiyasa juga memberikan gambaran umum dan penekanan terkait penyusunan sub proposal sehingga benar benar didapatkan sub proposal yang berkualitas.