MENGENAL LEBIH DALAM PUPUK ORGANIK CAIR
sumber : www.pertanianku.com
Sama seperti manusia, tanaman juga membutuhkan nutrisi agar bisa tumbuh kuat dan sehat. Memberi pupuk adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk mewujudkannya selain penyiraman dan paparan sinar matahari Pupuk tidak harus dibeli. Faktanya, hanya dengan bermodalkan sampah dapur dan beberapa limbah organik kita sudah bisa membuat pupuk sendiri. Pupuk yang terbuat dari limbah sayuran sangat bermanfaat bagi tanaman karena banyak mengandung unsur hara. Mengolah sampah dapur menjadi pupuk juga efektif untuk mengurangi bau tidak sedap di lingkungan rumah tangga. Selama ini, pupuk organik yang dihasilkan memang lebih banyak dalam bentuk padat. Padahal, pupuk organik cair lebih praktis digunakan dan proses pembuatannya juga relatif mudah.
POC (Pupuk Organik Cair) adalah hasil dari fermentasi. Proses fermentasi merupakan perubahan enzimatik secara anaerob dari suatu senyawa organik dan menjadi produk organik yang lebih sederhana. Hal ini merupakan pemanfaatan dari bioteknologi dalam pengolahan limbah dan lingkungan. Pupuk organik cair memiliki banyak manfaat, diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun serta mengandung unsur kalium yang berperan Tanaman. Selain itu, pupuk organik juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman.
Nah, sekarang sudah tahu apa saja manfaat pupuk organik cair, kan ? Lalu bagaimana cara membuatnya? Ayo simak langkah-langkah sederhana di bawah ini.
Bahan dan alat yang dibutuhkan :
1. Tong, ember, atau jerigen yang memiliki tutup
2. Limbah dapur (sayuran, cangkang telur, kulit buah, nasi basi, dll)
3. Daun dan pelepah pisang, jika ada
4. Gula pasir
5. Air secukupnya
6. EM4 (opsional)
Cara membuat :
• Potong pelepah pisang kecil-kecil
• Masukan semua bahan ke dalam wadah
• Tambahkan air, gula pasir, dan EM4. Jangan menambahkan air hingga penuh, sisakan sedikit ruang untuk pertukaran udara. Lalu aduk semuanya hingga tercampur rata.
• Tutup wadah rapat-rapat
• Biarkan pupuk cair selama 2 minggu.
• Jangan lupa untuk mengaduknya selama 3 hari sehari agar mikroorganisme yang mengendap di permukaan tercampur kembali hingga ke dasar.
• Setelah 2 minggu, pupuk cair disaring dan airnya disimpan dalam botol dan siap diaplikasikan.
Pupuk organik cair tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk organik padat akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Namun di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman.
Jenis pupuk cair lebih efektif jika diaplikasikan pada daun, bunga, dan batang dibanding media tanam. Perlu diingat, pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jangan sampai overdosis, karena bisa mematikan tanaman. Ketepatan takaran harus sangat diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
OLEH :
NI LUH PUTU AGUSTIN KANYA DEWI 2112551028
ILMU KOMUNIKASI FISIP
Merubah Limbah Menjadi Pupuk Kompos Cair
Pupuk organik cair atau POC adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair, POC dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia. Bagi sebagian orang pupuk organik cair lebih baik untuk digunakan karena terhindar dari bahan-bahan kimia/sintetis serta dampak yang baik bagi kesehatan. Pupuk organik cair terdiri dari mikroorganisme yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman.
POC (Pupuk Organik Cair) terdapat berbagai jenis, tergantung dari kebutuhan. POC dapat dimanfaatkan dari tumbuhan, ataupun kotoran, diantaranya yang dapat dimanfaatkan adalah POC dari nasi basi, POC dari Sisa Sayur-Sayuran, POC dari kulit kakao dan POC dari kotoran hewan
Manfaat dari pemberian pupuk cair organik adalah:
1. Merangsang pertumbuhan tunas baru.
2. Memperbaiki sistem jaringan sel dan memperbaiki sel-sel rusak.
3. Merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada tumbuhan.
4. Memperbaiki klorofil pada daun.
5. Merangsang pertumbuhan kuncup bunga.
6. Memperkuat tangkai serbuk sari pada bunga.
7. Memperkuat daya tahan pada tanaman
Penggunaan pupuk cair memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
1. Pengaplikasiannya lebih mudah jika dibandingkan dengan pengaplikasian pupuk organic padat.
2. Unsur hara yang terdapat di dalam pupuk cair mudah diserap tanaman.
3. Mengandung mikroorganisme yang jarang terdapat dalam pupuk organic padat.
4. Pencampuran pupuk cair organic dengan pupuk organik dengan pupuk organik padat mengaktifkan unsur hara yang ada dalam pupuk organik padat tersebut
Pupuk Organik cair dapat dibuat melalui limbah dapur. Bahan- bahan Limbah dapur yang dapat dijadikan POC:
1. Siapkan wadah
2. Siapkan limbah dapur organik
3. Air secukupnya
Cara pembuatan limbah dapur:
1. Siapkan wadah
2. Siapkan limbah dapur organic
3. Tuangkan limbah dapur ke dalam wadah
4. Isi air secukupnya, dimana air yang digunakan bisa air cucian beras dan sumur
5. Aduk pupuk secara merata
6. Tutup rapat dan ditunggu selama 14 hari
7. Setelah 14 hari pupuk siap digunakan
Ciri-ciri dari pembuatan pupuk cair yang tidak jadi adalah dari bau yang dihasilkan, apabila berbau busuk dan menyengat pupuk itu dinyatakan gagal, hal ini mungkin disebabkan juga karena bahan yang digunakan sudah mengalami pembusukan, sehingga pada saat proses fermentasi berlangsung mikroba di dalamnya mengalami kompetisi dan pada akhirnya sama- sama mengalami kematian. Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam pembuatan pupuk organik cair yaitu kurang tertutupnya tempat pengomposan sehingga air dan udara masih dapat masuk, tempat pengomposan terkena sinar matahari langsung sehingga proses fermentasi menjadi terganggu, dll.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat mengurangi dan mengolah limbah menjadi pupuk organik cair demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
OLEH :
Ni Kadek Novia Wulandari
Teknik
Pembuatan Kompos Cair
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Contoh sampah organik yaitu sisa masakan, sisa buah- buahan yang membusuk (termasuk kulitnya), karton, kertas, dan lain lain. Sedangkan contoh sampah anorganik yaitu kaleng aluminium, styrofoam, kertas kaca, logam (sendok, peralatan masak, hiasan, dll) kemasan plastik, kaca, keramik.
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga d iketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.
Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukkan bahan- bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik cair ini adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat. Dibandingkan dengan pupuk cair dari bahan anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa digunakan tanaman secara langsung.
Untuk membuat kompos cair dibutuhkan alat atau wadah yang disebut komposter. Yakni sebuah tempat yang dibuat dari tong sampah plastik atau kotak semen yang dimodifikasi dan diletakkan di dalam atau di luar ruangan. Komposter ini bertujuan untuk mengolah semua jenis limbah organik rumah tangga menjadi bermanfaat.
Pembuatan kompos cair dapat dihasilkan dari sampah dapur, seperti bekas kulit bawang, batang pohon pisang, sisa sayuran, cangkang telur, dan sampah dapur lainnya yang bersifat organik. Dengan itu, tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga bisa memberi nilai manfaat pada sampah dapur.
Untuk
langkah-langkah pembuatan kompos cair yaitu sebagai berikut.
1. Siapkan bahan-bahan dan alat dalam pembuatan kompos, seperti 1 wadah seperti tong plastik, air beras, bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya, sisa-sisa makanan, sisa sayuran, kulit buah, dan lain-lain. Untuk sampah dapur, sebaiknya cuci atau bersihkan terlebih dahulu dengan air mengalir. Ini diperlukan untuk meminimalisir kemungkinan adanya zat berbahaya di dalam bahan tersebut yang mungkin dapat menghambat proses fermentasi nantinya. Sampah yang berukuran besar seperti batang pohon pisang dapat diiris terlebih dahulu agar pembusukannya dapat berjalan sempurna.
2. Setelah semua bahan disiapkan, masukkan sampah-sampah dapur tersebut ke dalam wadah.
3. Ketika semua sampah dapur sudah masuk ke dalam wadah, tuangkan air bersih kedalam wadah sampai ke permukaan. Selain air bersih, air bekas beras juga bisa di pakai dalam pembuatan kompos cair. Ketika air sudah dituangkan, beri sekitar 100 ml bioaktivator (EM4) untuk mempercepat proses pengomposan.
4. Jika air sudah terisi bersama bioaktivator memenuhi sampah organik tersebut, aduklah sampah organik tersebut hingga merata.
5. Saat sudah selesai di aduk, tutuplah wadah tersebut kemudian tunggu selama 14 hari atau 2 minggu. Untuk mempunyai hasil yang maksimal, disarankan untuk setiap 2 hari campuran bahan tersebut diaduk merata. Untuk pengomposan yang berhasil, aroma yang dikeluarkan akan seperti bau fermentasi tape. Namun bila aroma tersebut tidak muncul, maka proses fermentasi gagal. Kamu pun perlu melakukan tahapan dari awal.
6. Pastikan tutup wadah dengan keadaan rapat. Lubangi bagian atas tutup untuk menciptakan jalur masuk selang ke dalam wadah.
Pembuatan kompos cair tersebut sangat sederhana dan dapat dilakukan di rumah masing-masing. Untuk daerah yang tinggal di perkotaan juga tidak perlu khawatir, karena bahan-bahan dan alat yang diperlukan sangat mudah di dapatkan.
Kesimpulan
Pupuk kompos cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan- bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur.
Pupuk organik cair tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk organik padat akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Namun di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman
OLEH :
Theresya Januarty Manik
Kelautan dan Perikanan