SENTANI DIGENANGI
 

        Sentani, Jayapura sedang susah hati lantaran banjir yang mengempohi sebagian pulau-pulau di Papua. Pertolongan dari Bandar udara Sentani menggunakan kapal menuju daerah yang sulit dijangkau, telah melakukan pembagian barang keperluan sehari-hari ke Pulau Asey, Puay dan Ayapo, Simporo, Yalo, Kalio dan Kampung Sere. Kepedulian datang dari penjuru negeri terkait bencana banjir bandang ini. Begitupun penulis merasa susah hati akan bencana di negeri ini kian datang memberi nasihat. Penulis sadar bahwa banyak faktor yang mempengaruhi terkait terjadinya bencana banjir bandang yang terjadi di Sentani, Jayapura.

        Adapun tanggapan salah satunya untuk Kementerian Perhubungan yang seharusnya mampu untuk lebih memperhatikan bidang lingkungan terkait regulasi perhubungan yang kerap menggusur hutan yang mana sejatinya merupakan sumber kehidupan, hutan digusur demi pembangunan jalan raya, pembangunan infrastruktur yang kadang tidak memperhatikan masalah AMDAL dan malah merusak lingkungan, aktivitas manusia seperti penambang galian, dan lain sebagainya.

        Seperti dilaporkan data korban pada bencana banjir bandang ini tewas sebanyak 77 orang, 43 orang masih dikabarkan hilang, dan masih akan terus bertambah tetapi pencarian masih terus dilakukan, kita sebagai insan memang tak mampu untuk mengembalikan nyawa yang hilang karena bencana, tetapi kita mampu membawa kehidupan hutan kembali pada lingkungan hidup mula-mulanya, maukah kita memberi hak untuk sungai, laut, gunung, hutan sebuah hak untuk hidup bebas, karena salah satu aktivitas manusia yang menjadi faktor tingginya curah hujan di Sentani, Jayapura adalah peningkatan suhu ekstrem yang berasal dari motorku, mobilmu, kendaraan yang kita pakai sehari-hari, adanya penebangan pohon tanpa ada edukasi betapa pentingnya reboisasi, tebang pohon liar ini mengakibatkan meningkatnya suhu permukaan bumi dan terjadi penguapan serta tingginya curah hujan, penulis percaya bahwa generasi yang lahir tiap tahunnya juga sudah barang tentu ingin menikmati O2 diantara pepohonan bukan CO2 diantara gedung pencakar langit.