Komandan Batalyon Menwa Ugraçena Yon A-901/MJ, Mumtazah Mardliyah mengatakan seluruh mantan siswa Pradiksar sebagai tahap awal pembentukan Menwa selanjutnya akan mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) di Rindam IX/Udayana, Januari mendatang.
Ia kepada Atnews Selasa (24/11) mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk membentuk jiwa dan karakter generasi muda agar berwawasan kebangsaan, memiliki mental yang tangguh, disiplin dan bertanggungjawab yang dapat diimpelementasikan dalam kehidupan sehari hari sehingga menjadi suri tauladan mahasiswa lainnya.
Ia menjelaskan pelaksanaan pradik gabungan gelombang satu ini sebagai uji coba dengan harapan dapat menyusun prosedur pelaksanaan pendidikan selanjutnya berstandar protokol kesehatan sebab pendidikan ini akan dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari 2 malam sejak 20-22 November, dibuka Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Made Sudarma, M.S dan diikuti beberapa perguruan tinggi diantaranya Institut Seni Indonesia Denpasar, Universitas Dhyana Pura, dan STISPOL Wira Bhakti dalam jumlah terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Kegiatan diawali dengan parade kebangsaan kirab bendera merah putih sepanjang 50 meter di kawasan Monumen Perjuangan Bangsal diiringi lagu-lagu perjuangan yang membangkitkan semangat peserta.
Selama kegiatan, peserta tidak hanya dikenalkan dengan materi dasar kemenwaan tetapi juga ikut melakukan penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia (21 November) akan pentingnya fungsi pohon.
Prof. Sudarma mengawali penanaman pohon diikuti oleh seluruh peserta. Hal ini sejalan dengan kegiatan pradik khususnya materi survival dimana manusia tidak hanya dilatih untuk bertahan hidup dalam keadaan yang terbatas salah satunya dengan memanfaatkan pohon disekitarnya sebagai bahan logistik namun juga mampu menjaga kelestarian alam dengan menanam pohon.
Sementara itu puncak pelaksanaan kegiatan ditandai dengan Renungan Suci Api Unggun disertai Parade Puisi dalam rangka memperingati Hari Pahlawan (10 November) dan Hari Puputan Margarana (20 November) sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang bertaruh nyawa untuk merebut kemerdekaan. Hal ini untuk meningkatkan kecintaan kita terhadap tanah air dan semangat heroik ini harus diwariskan hingga generasi selanjutnya.
Diakhir amanatnya ia berpesan agar kaderisasi terus dilakukan dengan maksimal agar tercipta kader penerus yang nantinya akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan organisasi.
Danyon Mumtazah berterima kasih kepada Gugus Kebangsaan Provinsi Bali yang diterdiri dari DHD Angkatan 45 Prov. Bali, Monumen Perjuangan Bangsal, Gerakan Nasional Pembudayaan Pancasila, KMI Prov. Bali, dan segenap pihak yang telah mendukung pelaksanaan Kegiatan ini. (WM/02)