Webinar Plastic Exchange berlangsung pada Sabtu, 3 April 2021 pukul 10.00 WITA. Webinar ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana, Bapak Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS. Narasumber dalam webinar ini merupakan salah satu Anggota Luar Biasa (ALB) Mapala “Wanaprastha Dharma” Universitas Udayana, I Made Janur Yasa yang menjadi lulusan S1 jurusan Teknologi Pertanian Universitas Udayana. Ide Plastic Exchange tumbuh karena keresahan Janur Yasa dengan permasalahan lingkungan, pangan, dan jati diri. Salah satu permasalahan lingkungan berasal dari tercemarnya lingkungan akibat sampah plastik di Indonesia masih belum terkelola dengan baik. Tempat Pembuangan Akhir yang masih disatukan menjadi paradoks. Masyarakat dibina agar memisahkan sampah berdasarkan jenis organik dan non-organik, tetapi pengangkutan sampah menuju TPA masih disatukan di dalam satu truk dan dibuang di satu tempat yang sama. Hal inilah yang perlu dipikirkan kembali oleh berbagai pihak, sehingga dapat mewujudkan lingkungan yang sehat dan tidak tercemar oleh sampah yang kurang baik dalam pengelolaannya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Bapak Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS. sedang memberikan sambutan
Narasumber, I Made Janur Yasa dan moderator, I Gusti Putu Anindya Putra
Berangkat dari masalah lingkungan dan permasalahan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat Bali, maka muncul sebuah solusi berupa barter plastik dengan beras. Masyarakat Bali yang 80% sumber ekonominya berasal dari pariwisata, menyebabkan masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya. Maka dari itu, Janur mencetuskan Plastic Exchange. Menurut Janur, masyarakat Bali memiliki filosofi hidup Tat Twam Asi yang memiliki arti “engkau adalah aku dan aku adalah engkau”. Dalam barter ini Tat Twam Asi memiliki arti memberi menjadi penerima, dan penerima menjadi pemberi.
Plastic Exchange bertujuan untuk mengedukasi masyarakat untuk menumbuhkan kebiasaan baik dan menghilangkan kebiasaan buruk terhadap lingkungan. Plastic Exchange juga mengedukasi untuk melakukan pemilahan sampah organik dan non-organik karena dengan melakukan pemilahan, nilai plastik untuk didaur ulang akan menjadi lebih tinggi.Jenis sampah yang bernilai barter meliputi kresek, sachet, sedotan plastik, botol plastik, rongsok plastik, kardus, buku/ kertas, besi/ metal, dan botol kaca.
Plastic Exchange berbeda dengan pengepul plastik pada umumnya karena sampah plastik kresek, sedotan atau bungkus kemasan yang biasanya tidak bernilai jual sebaliknya di Plastic Exchange memiliki nilai tukar paling tinggi. Hal ini akan memotivasi masyarakat untuk mengumpulkan sampah plastik yang jarang untuk dikumpulkan.
Foto bersama dengan peserta webinar
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan menonton keseluruhan webinar Plastic Exchange di youtube Mapala WD Unud pada tautan berikut https://youtu.be/IJcm-YSjjr8