Asian Waterbird Census (AWC) 2023 merupakan kegiatan tahunan dengan basis jaringan kerja yang bersifat sukarela yang dikoordinasi oleh Wetlands International Indonesia menjadi perangkat upaya konservasi bagi burung air serta lahan basah sebagia habitatnya. Kegiatan ini juga berjalan bersama – sama dengan sensus internasional yang meliputi wilayah Afrika, Eropa, dan Amerika, di bawah payung International Waterbird Census (IWC), di Indonesia diselenggarakan bersama – sama oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wetlands International Indonesia, Yayasan EKSAI, Burung Indonesia, Burungnesia, dan Burung Laut Indonesia. Tujuan dari AWC yaitu untuk mengumpulkan informasi tahunan mengenai populasi burung air di lahan basah sebagai dasar evaluasi lokasi penting, pemantauan populasi, memantau status tahunan dan kondisi lahan basah yang disensus.
Dalam kegiatan AWC 2023 Mapala “Wanaprastha Dharma” Universitas Udayana (Mapala “WD” UNUD) Bersama Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Udayana (HIMABIO) melakukan pengamatan burung di Lagoon ITDC Nusa Dua, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini ada 19 orang, 11 orang dari Mapala “WD” Unud dan 8 orang dari Himabio. Kegiatan dilaksanakan pada 11 Februari 2023 pada pukul 06.00 – 09.00 WITA, dalam kegiatan AWC ini peserta dibagi menjadi beberapa tiga kelompok disetiap kelompoknya terdiri dari atau 7 orang. Setiap kelompok mendapatkan beberapa perlengkapan yaitu: satu kamera, tiga binokuler serta dua formulir pencatatan burung, sistem yang digunakan dalam pengamatan ini adalah setiap yang kelompok melakukan pengamatan ke area yang sudah dibagikan pembagaian area dibagi menjadi tiga wilayah yang berbada. Setiap kelompok akan melakukan pengamatan di area yang sudah ditentukan, dalam setiap kelompok terdapat satu cameramen yang akan memfoto burung – burung yang ada di area tersebut untuk bahan publikasi, tiga orang sebagai pengamat yang menggunakan binokuler untuk melihat jenis burung yang ada di area tersebut dan dua orang pencatat yang membawa formulir pencatat untuk mencatat jenis dan berapa jumlah burung yang terdapat pada area tersebut.
Data yang didapatkan dalam setiap kelompok kemudian direkap dimasukan kedalam excel yang diberikan oleh pihak AWC dari data jenis dan jumlah burung yang didapat akan dikirimkan ke koordinator nasional AWC Indonesia melalui email yang tertera di buku panduan AWC. Jenis – jenis burung yang didapat saat melakukan pengamatan yaitu: Pecuk padi belang, Pecuk Padi Hitam, Blekok Sawah, Cangak Merah, Cangak Abu, Kuntul Karang, Kuntul Kecil, Kuntul Besar, Trinil Pantai, Kuntul kerbau, Kowakmalam Merah, Kowak Malam Abu dan Pecuk Padi besar.
Kegiatan AWC ini dilakukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya lahan basah, membantu rencana aksi dan strategi nasional bagi konservasi lahan basah dan burung air. Diharapkan dalam kegiatan ini bisa membatu menumbuhkan, mendukung minat terhadap burung air dan lahan basah serta upaya pelestariannya serta data yang diberikan bisa menjadi informasi populasi burung air di lahan basah. Dalam kegiatan AWC ini juga dibantu oleh Frank Wiliams Museum Patung Burung sebagai fasilitator yang memberi pinjaman 8 binokuler serta 2 buku burung jawa,bali dan sumatera.