Kegiatan pengabdian diawali dengan kegiatan “Ngayah Mereresik di Lingkungan Pura Mekori dan selanjutnya melakukan persembahyangan bersama.
Bertempat di Wantilan Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan Jumat, 22 Oktober 2021 dilaksanakan kegiatan Pengabdian mahasiswa bagi masyarakat dengan tema “ Hilirisasi hasil program kreatifitas mahasiswa Universitas Udayana. Hadir pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unud Prof. Ngakan Suardana, Kepala Biro Kemahasiswaan beserta staf, Para WD 3, para dosen pendamping, Kepala Desa Belimbing beserta staf, tokoh masyarakat, kelompok Darwis, ibu-ibu PKK, masyarakat Desa Belimbing dan mahasiswa pelaksana kegiatan pengabdian.
Acara dibuka oleh Bapak Dr. Ketut Sardiana selaku moderator menekankan tujuan daripada kegiatan terkait program kerja pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian secara simultan, mulai dari Pengelolaan sampah berbasis sumber untuk mendukung Desa Wisata Belimbing yang berlokasi di Wantilan Desa Belimbing, Pengembangan Paket Wisata Trekking dan Pelatihan Bahasa Mandarin di Ds. Suradadi, dan Pengembangan Wisata Agro di Ds. Duren Taluh. Bapak I Nyoman Surianto selaku Kepala Desa Belimbing dalam sambutannya, di mana Desa Belimbing merupakan desa wisata dan mengharapkan sinergitas dan kerjasama terus menerus dengan pihak Unud, saling dukung mendukung dan tidak lupa mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kerjasamanya.
Prof. Ngakan Suardana dalam sambutannya, dimana pengabdian ini merupakan bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi, seperti pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dijalankan baik oleh mahasiswa maupun dosen. Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh universitas di hilirisasi kepada masyarakat, industri maupun pemerintah. Sebagai contoh penelitian buah Wani (sebutan salah satu buah di Bali) tanpa batu, dan penelitian tentang sampah. Bersinegi dengan masyarakat, membangun desa, dan memberdayakan masyarakat sangat baik sekali dan merupakan tujuan pendidikan. Tujuan kedatangan tim bukan memberikan berupa bangunan tapi hasil penelitian-penelitian yang bisa diberikan kepada masyarakat sehingga perekonomian akan lebih baik. Seperti pepatah lama mengatakan, jangan memberikan ikan, berikanlah pancing. Jika ada permasalahan di masyarakat, universitas siap membantu seperti bagaimana mengangkat air dari sumber air, penataaan bale banjar dan pura karena sudah dilakukan sebelumnya seperti di Banyuwangi sampai di Timor Leste.
Dosen pendamping yang diwakili oleh Dr. I Wayan Nata Septiadi menekankan tentang pengolahan sampah berbasis limbah. Bagaimana karakteristik sampah agar bisa dicarikan solusi oleh mahasiswa sambil belajar. PHP2D dalam sistem TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) merupakan inovasi pengelolaan sampah program kerja pemerintah provinsi Bali yang sangat relevan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Melalui sistem terpadu ini, sampah dikelola dari hulu ke hilir hingga memiliki nilai ekonomis. Salah satunya bagaimana mengolah sampah organik dan non organik mulai dari rumah masing-masing memanfaatkan bank sampah di lokasi setempat sehingga mendatangkan keuntungan bagi masyarakat.