PATIENT COUNSELING EVENT 2021   

    Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang selalu mengalami perubahan, perkembangan dan perbaikan seiring dengan berkembangnya segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam bidang pendidikan meliputi berbagai komponen yang terlibat di dalamnya, baik itu pelaksana pendidikan di lapangan, mutu pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan maupun mutu manajemen pendidikan termasuk perubahan dalam metode dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif. Upaya perubahan dan perbaikan tersebut bertujuan membawa kualitas pendidikan Indonesia lebih baik. Seiring dengan perkembangan Iptek yang sangat cepat dan pesat, tatanan kehidupan sosial masyarakat juga berubah sehingga kebudayaan manusia Indonesia juga berubah. Untuk mengantisipasi dan menghadapi era tersebut, pemerintah telah mengembangkan kebijakan untuk pengembangan pendidikan berbasis luas (broad-based education) dengan mengandalkan kecakapan hidup (life skill).
    Peran farmasis dari tahun ke tahun dituntut untuk semakin lebih profesional dan mampu mengikuti perkembangan jaman. Farmasis harus mampu menciptakan iklim pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat. Seorang apoteker tidak hanya memiliki kecakapan dalam bidang obat-obatan, akan tetapi harus memiliki kemampuan yang lain, seperti pelayanan, manajemen, memiliki rasa sosial yang tinggi, berorientasi pada pasien, dan mampu memberikan informasi tentang bidangnya kepada masyarakat. Pelayanan kefarmasian telah mengalami perubahan yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat (drug oriented), kini berkembang menjadi pelayanan komprehensif (pharmaceutical care) meliputi pelayanan obat dan pelayanan farmasi klinik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Kegiatan pelayan kefarmasian yang semula berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien. Untuk menjamin mutu pelayanan farmasi kepada masyarakat, telah dikeluarkan standar pelayanan farmasi komunitas (apotek) yang meliputi antara lain sumber daya manusia, sarana dan prasarana, pelayanan resep, konseling, monitoring, penggunaan obat, edukasi, promosi kesehatan, dan evaluasi terhadap pengobatan.
    Bentuk interaksi apoteker dalam memberikan informasi antara lain adalah untuk monitoring penggunaan obat dan mengetahui tujuan akhirnya agar sesuai dengan harapan. Apoteker harus memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan dalam proses pelayanan. Oleh karena itu, apoteker dalam menjalankan praktik harus sesuai standar yang ada untuk menghindari terjadinya hal tersebut. Apoteker harus mampu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam menetapkan terapi untuk mendukung penggunaan obat yang rasional. Konseling merupakan bagian dari aspek pelayanan kefarmasian di apotek. Peran penting konseling pasien adalah memperbaiki kualitas hidup pasien dan menyediakan pelayanan yang bermutu untuk pasien. Banyak penelitian yang membuktikan keefektifan penyediaan informasi dan pemberian konseling oleh apoteker. Pemberian konseling dan informasi kepada pasien sangat bermanfaat untuk meningkatkan kepatuhan dan mencegah kegagalan terapi obat pasien. Pelayanan kefarmasian berupa konseling merupakan hal yang sangat penting untuk apoteker dan juga mahasiswa kefarmasian, sehingga diperlukan adanya pemahaman dan skill yang mendalam untuk mempermudah dalam melakukan pekerjaan profesi nantinya dengan memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien.
    Sehubungan dengan gagasan ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia) kepada anggota ISMAFARSI, mengenai pembentukan komunitas konseling pasien yang diwujudkan melalui pembentukan Patient Counseling Event (PCE), maka HIMAFARMA (Himpunan Mahasiswa Jurusan Farmasi) di lingkungan Universitas Udayana akan menyelenggarakan pelatihan konseling pasien sebagai salah satu program kerja HIMAFARMA periode 2021 dengan sasaran peserta adalah mahasiswa D3 dan S1 Jurusan Farmasi aktif di perguruan tinggi seluruh Indonesia.
    Kegiatan Patient Counseling Event (PCE) tahun 2021 mengangkat tema "Comprehensive Pharmacy Services for Diabetes Mellitus as Comorbidity in the Pandemic Era". Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan Seminar Online (Webinar) dan Lomba Praktik Konseling. Dalam acara webinar mengundang narasumber (pembicara) yang merupakan pakar dalam bidang pelayanan farmasi klinis khususnya bidang konseling yang akan memberikan pembelajaran bagi peserta untuk memberikan pelayanan kesehatan. Adapun Lomba Praktik Konseling (Patient Counseling Competition), dimana peserta menjawab soal penyisihan dan diberikan kasus yang berkaitan dengan tema PCE 2021 yaitu terkait Diabetes Mellitus. Webinar maupun Lomba Praktik ini dapat memberikan mnafaat dan pengalaman yang baik bagi peserta karena dapat menjadi gambaran nyata dalam melatih kemampuan memberikan konseling kepada pasien. Adapun tujuan kegiatan sebagai berikut:
  1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami peran tenaga kefarmasian dalam peningkatan pelayanan terhadap pasien dengan diabetes mellitus di masa pandemi.
  2. Meningkatkan kompetensi mahasiswa sebagai calon apoteker dalam peranannya untuk memberikan penanganan dan konseling yang tepat terhadap pasien diabetes mellitus di masa pandemi.
  3. Mahasiswa dapat mengetahui dan menerapkan hal-hal yang harus dipersiapkan tenaga kefarmasian dalam upaya pelayanan kefarmasian terhadap pasien dengan diabetes mellitus di masa pandemi.
    Patient Counseling Event (PCE) ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu Sabtu, 5 Juni 2021 dan Minggu, 6 Juni 2021. Acara ini dimulai dari pukul 08.00WITA- selesai. Kegiatan Patient Counseling Event dilakukan secara daring (online) seperti pada tahun sebelumnya. Adapun susunan acaranya pada hari pembukaan yaitu Sabtu, 5 Juni dimulai dari kumpul dan persembahyangan panitia, persiapan panitia, join di webex meeting room dan registrasi peserta, undangan dan juri, absensi, pembukaan acara (menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, laporan ketua panitia, sambutan Dekan FMIPA beserta Kaprodi Farmasi Udayana), persiapan seminar (pengenalan, pemanggilan moderator oleh MC), seminar oleh pembicara 1 (pengenalan dan pemanggilan pembicara 1, seminar, diskusi tanya jawab, dan penyerahan sertifikat serta foto bersama ), seminar oleh pembicara 2 (pengenalan dan pemanggilan pembicara 2, seminar, diskusi tanya jawab, dan penyerahan sertifikat serta foto bersama). Setelah semua materi disampaikan oleh pembicara, dilanjutkandengan penyerahan sertifikat kepada moderator, kemudian dilanjutkan dengan ice breaking dan kuis. Kemudian diakhiri dengan penutupan Patient Conseling Event hari pertama. Pada hari kedua yaitu Minggu, 6 Juni 2021 dilaksanakan Lomba Praktik Konseling (Patient Counseling Competition) yang dilaksanakan secara online melalui platform webex meeting room. Adapun susunan acara pada hari kedua yang dilaksanakan mulai pukul 06.30 mulai dari kumpul dan persembahyangan panitia, persiapan panitia, join di webex meeting room dan registrasi peserta, undangan dan juri, absensi, pembacaan doa,pembukaan PCC 2021, pengenalan dan pemanggilan juri, persiapan penyisihan (pembacaan tata tertib, pembagian link soal, dan pengerjaan), kemudian hasil dari panitia direkap oleh panitia untuk diumumkan peserta sebagai finalis 10 besar yang akan melaksanakan konseling, persiapan lomba konseling (pengundian urutan konseling, pembacaan tata tertib dan pembagian kasus). Kemudian dilanjutkan babak final bagi peserta yang lolos, review praktik konseling oleh dewan juri, foto bersama peserta dan dewan juri, kemudian istirahat selama 20 menit, setelah itu dilanjutkan dengan pengumuman pemenang PCE tahun 2021. Setelah seluruh acara berakhir, dilanjutkan dengan penutupan PCE 2021.

Kegiatan Webinar
   

Kegiatan PCC

    Jumlah peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan Seminar sejumlah 15 orang, sedangkan peserta PCC sejumlah 104 orang. Adapun nama-nama dari pemenang Lomba Praktik Konseling (Patient Counseling Competition) yaitu:
  •     Juara I     : Arini Septaningtyas (Universitas Gadjah Mada)
  •     Juara II    : Ni Luh Putu Arma Mahayani (Univeristas Sanata Dharma)
  •     Juara III   : Patricia Heidi Suryadidjaja (Universitas Indonesia)
    Walaupun Patient Counseling Event tahun 2021 dilaksanakan secara daring (online), acara tetap berjalan dengan lancar. Acara ini sangat penting untuk dilaksanakan, karena akan memberikan manfaat, pengalaman dan pembelajaran bagi peserta mengenai pemberian pelayanan kesehatan dan pemberian konseling kepada pasien, sehingga dapat menjadi bekal bagi mahasiswa saat menginjak profesi apoteker dan berhadapan langsung dengan pasien di lingkungan masyarakat baik di rumah sakit maupun apotek.

Panitia PCE tahun 2021