PATIENT COUNSELING EVENT 2020

      Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia khususnya pada tingkat perguruan tinggi, telah mengalami pergeseran ke arah pembentukan kompetensi lulusan. Mahasiswa kini dituntut untuk mengembangkan softskill dan hardskill dalam mempersiapkan diri menuju dunia kerja. Selaras dengan amanat dalam strategi kebijakan Kementrian Pendidikan Nasional yaitu “Mewujudkan Insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif Tahun 2025”, maka peningkatan daya saing lulusan sebagai salah satu output lulusan perguruan tinggi telah ditempatkan sebagai proritas program utama. Pengenalan pada aspek-aspek lapangan kerja yang lebih mendalam penting untuk diperkenalkan sejak di bangku kuliah sebagai bekal untuk melangkah dan menentukan pilihan kedepannya. 
      Dewasa ini dunia pengobatan telah berkembang sangat pesat yang diikuti dengan peningkatan jumlah obat-obatan secara signifikan di pasaran. Perkembangan yang bersifat inovatif ini menjadi tantangan besar bagi apoteker dalam mengendalikan kualitas obat dan penggunaan obat yang rasional. Untuk memastikan obat yang digunakan secara rasional, apoteker harus mampu menjamin pasien menerima obat sesuai dengan kebutuhan klinis pasien, dalam dosis yang memenuhi kebutuhan per individu pasien untuk jangka waktu yang cukup, dan pada biaya terendah untuk pasien serta komunitas pasien. Penggunaan obat yang rasional adalah penggunaan obat yang diberikan dengan tepat, tepat dosis dan frekuensi penggunaan, tepat indikasi, tepat pasien, dan mewaspadai efek samping. Pemantauan penggunaan obat yang rasional sangat diperlukan karena dari semua pasien yang menerima obat, lebih dari setengah pasien gagal dalam hal pemakaian obatnya. Peran apoteker sangatlah besar dalam meningkatkan penggunaan obat yang benar atau rasional.
    Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pelayanan kefarmasian telah mengalami perubahan yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat (drug oriented), kini berkembang menjadi pelayanan komprehensif (pharmaceutical care) meliputi pelayanan obat dan pelayanan farmasi klinik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
    Salah satu pelayanan farmasi klinik yang dilakukan adalah pelayanan konseling. Konseling merupakan komunikasi dua arah antara apoteker dengan pasien untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien dalam hal penggunaan obat sehingga pasien dapat mengerti dengan benar maksud pemberian obat, aturan pakainya ataupun hasil terapi yang diharapkan sehingga pasien yang bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan obat yang salah (medication error). Pemberian konseling obat merupakan kegiatan komprehensif yang memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai penggunaan obat kepada pasien. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelayanan konkret dari prinsip nine stars pharmacist dimana mencakup dalam nilai care giver, decision maker, communicator, long life learner, manager, leader, teacher, research, dan entrepreneur. Pelayanan konseling tidak hanya dapat meningkatkan pemakaian obat yang rasional dari pasien, namun memenuhi kebutuhan pasien untuk memperoleh informasi mengenai obat dan berkaitan dengan peningkatan kesembuhan.
    Berdasarkan hal tersebut, maka penting bagi apoteker dan mahasiwa farmasi untuk menekuni dan memperdalam skill dalam memberikan konseling sejak awal agar mempermudah mereka dalam melakukan pekerjaan profesi nantinya. Sehingga untuk meningkatkan kompetensi pelayanan pada farmasis, maka diperlukan pembinaan/ pelatihan dalam bidang pharmaceutical care, khususnya untuk mahasiswa farmasi yang akan menjadi kader profesi kesehatan.
    Sehubungan dengan gagasan ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia) kepada anggota ISMAFARSI, mengenai pembentukan komunitas konseling pasien yang diwujudkan melalui pembentukan PCE (Patient Counseling Event), maka HIMAFARMA (Himpunan Mahasiswa Jurusan Farmasi) di lingkungan Universitas Udayana akan menyelenggarakan pelatihan konseling pasien sebagai salah satu program kerja HIMAFARMA periode 2020 dengan sasaran peserta adalah mahasiswa D3 dan S1 Jurusan Farmasi aktif di perguruan tinggi seluruh Bali.
    Kegiatan Patient Counseling Event (PCE) ini meliputi pemberian seminar online (Webinar) dan workshop konseling yang mana akan mengundang pembicara sebagai pakar dalam bidang pelayanan farmasi klinis khususnya bidang konseling yang akan memberikan pembelajaran bagi peserta untuk memberikan pelayanan kesehatan. Kemudian dilanjutkan dengan membentuk small group discussion dimana setiap grup akan diberikan sebuah kasus yang berkaitan dengan tema Patient Counseling Event tahun 2020. Pembentukan grup diskusi dapat menjadi sarana dalam melatih kemampuan memberikan konseling kepada pasien sehingga kelak bermanfaat saat menginjak ranah profesi apoteker. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah Optimizing the Role of Pharmacists for Better Understanding of Self-Medication.
    
Tujuan Kegiatan:
  • Menjalin kemitraan dengan masyarakat, dunia usaha, pemerintah dan dunia pendidikan lainnya dalam usaha meningkatkan kompetensi jurusan/PS Farmasi. 
  • Menambah wawasan peserta mengenai dunia kerja dan pendidikan di bidang kefarmasian.
  • Menanamkan dan menerapkan prinsip Nine Stars Pharmacist dan good Pharmacy Practice kepada mahasiswa farmasi di jurusan Farmasi F. MIPA Universitas Udayana khususnya dan kepada mahasiswa Farmasi di Perguruan Tinggi seluruh Bali.
  • Menanamkan pentingnya peran apoteker dalam bidang Pharmaceutical Care.
  • Memberikan gambaran konsep konseling pasien ditinjau dari segi komunikasi dan farmakoterapi.
  • Memberikan pelatihan tata cara konseling pasien yang baik dan benar.

     Patient Counseling Event (PCE) ini dilaksanakan Sabtu, 17 Oktober 2020. Acara ini dimulai dari pukul 07.00-16.20. Kegiatan Patient Counseling Event dilakukan secara daring (online), walaupun berbeda dengan tahun kemarin acara ini dapat berlangsung dengan lancar. Adapun susunan acaranya dimulai dari kumpul dan persembahyangan panitia, persiapan panitia, join meeting room dan registrasi peserta, undangan dan juri, pembukaan acara (menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, laporan ketua panitia, sambutan Kaprodi Farmasi Udayana), persiapan seminar (pengenalan, pemanggilan moderator oleh MC), seminar oleh pembicara 1 (pengenalan dan pemanggilan pembicara 1, seminar, dan diskusi tanya jawab), seminar oleh pembicara 2 (pengenalan dan pengenalan pembicara 2, seminar, dan diskusi tanya jawab), break, pengundian kasus, penjelasan Small Group Discussion oleh pembicara 2, diskusi masing-masing kelompok, praktik konseling oleh masing-masing perwakilan kelompok, review mengenai praktik konseling, pengumuman pemenang konseling dan penutupan acara Patient Counseling Event oleh MC.

Jumlah peserta yang mengikuti acara Patient Counseling Event tahun 2020 adalah sebanyak 122 orang.
Adapun nama – nama dari pemenang lomba Konseling Terbaik pada acara Patient Counseling Event yaitu: 
  • Juara I : Ni Putu Pipin Prasetya Sari (Universitas Bali Internasional)
  • Juara II : Pande Putu Ayu Laksmi Dewi (Universitas Udayana)
  • Juara III : Kadek Dinda Surya Dewi (Universitas Udayana)

   

    Walaupun Patient Counseling Event tahun 2020 dilaksanakan secara daring (online), acara tetap berjalan dengan lancar. Acara ini sangat penting untuk dilaksanakan, karena akan memberikan pembelajaran bagi peserta mengenai pemberian pelayanan kesehatan dan pemberian konseling kepada pasien, sehingga dapat menjadi bekal bagi mahasiswa saat menginjak profesi apoteker dan berhadapan langsung dengan pasien di masyarakat.

Dokumentasi Kegiatan PCE 2020: