Jembrana (Atnews) - Peristiwa Heroik yang terjadi pada tanggal 4 April 1946 merupakan salah satu hari paling bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya Angkatan Laut. Pada hari itu, tercatat sebuah operasi pendaratan gabungan pertama dalam sejarah TNI dan pertempuran laut pertama dalam sejarah berdirinya Republik Indonesia yang berhasil memukul mundur pasukan Belanda meski dengan senjata seadanya.
Untuk mengenang hal tersebut, Menwa Ugraçena kembali datang berkunjung melakukan observasi sekaligus Bakti Sosial di Kawasan Monumen Lintas Laut Jawa Bali yang bersejarah ini pada Kamis. (5/11)
Singkat cerita, seiring semakin lemahnya kekuatan TRI (Tentara Rakyat Indonesia) Sunda Kecil di Bali membuat Markas Besar TRI di Yogyakarta memutuskan memperkuat TRI Sunda Kecil dengan bantuan senjata beserta amunisinya kepada pasukan I Gusti Ngurah Rai. Saat misi pengiriman kekuatan ke Bali inilah terjadi peristiwa pertempuran di Selat Bali.
Peristiwa Operasi Lintas Laut Jawa - Bali yang dikenal dengan Pasukan M di bawah pimpinan Kapten Laut Markadi mampu menempuh rute laut yang saat itu di blokade secara ketat oleh musuh dan berhasil menggelamkan kapal Belanda.
Monumen yang terletak di Desa Cekik, Gilimanuk ini menyajikan miniatur tank dan torpedo di depan pintu masuk monumen. Sebelum naik ke atas patung jangkar kapal, kita dapat mengelilingi gambar sejarah pertempuran TNI pada dinding-dinding monumen yang dipagari patung senjata dan bambu runcing. Serta di bagian belakang monumen terdapat prasasti besar bertuliskan setidaknya 290 nama para pejuang saat itu.
Sumyati penjaga monumen mengatakan tak banyak pengunjung yang sengaja datang untuk melihat monumen ini. Kebanyakan pengunjungnya adalah yang akan menyebrang ke Jawa sehingga ini hanya sebagai persinggahan sementara untuk nantinya melanjutkan perjalanan.
Mendengar hal itu membuat Komandan Menwa Ugraçena Yon A-901/Mayurajana, Mumtazah Mardliyah merasa miris jika monumen hanya sebagai persinggahan. Ia pun mengajak para generasi muda untuk mengunjungi tempat ini agar para pewaris negeri ini tidak kehilangan arah dan mampu menghargai pengorbanan para patriot sehingga tetap memiliki naluri kebangsaan yang tinggi untuk Indonesia.
Menwa Ugraçena berencana akan menyelenggarakan Kemah Bela Negara dalam rangka memperingati Hari Bela Negara pada bulan Desember mendatang sekaligus mempromosikan kembali tempat ini.
Sebelumnya Menwa Ugraçena juga pernah menjadikan kawasan ini sebagai tempat pelaksanaan Pra Pendidikan dan Latihan Dasar (Pradiklatsar) bekerjasama dengan Pangkalan Angkatan Laut.
Nampak hadir dalam rombongan ini Ketua Pelaksana Monumen Perjuangan Bangsal yang juga Pemred Atnews, Bagus Ngurah Rai; Ketua Korps Menwa Indonesia (KMI) Badung, I Putu Krisna Adigunartha; Ketua Racana Udayana Mahendradatta, Putu Dharma Putra Adnyana. (WM)