Denpasar (Atnews) - Menembak menjadi satu kemampuan yang wajib dikuasai oleh setiap prajurit. Untuk mampu menguasai kemampuan ini tentunya dibutuhkan latihan yang dilakukan secara bertahap, , bertingkat dan berlanjut.
Terkait dengan hal tersebut Kodim 1611/Badung melalui program yang sudah ditentukan dalam kalender latihan, kembali menggelar latihan menembak senjata ringan atau Latbakjatri Triwulan IV Tahun Anggaran 2020, di Lapangan Tembak Bedawang Nala, Batalyon Zipur 18/YKR, Bitera, Gianyar, Jumat (27/11).
Meskipun dalam situasi Pandemi COVID-19 latihan menembak tetap dilaksanakan dengan menerapkan Protokol Kesehatan atau Prokes COVID-19. 
Seizin Dandim 1611/Badung, Kolonel Inf I Made Alit Yudana dalam kesempatan tersebut, Komandan Latihan Mayor (K) Chb Ni Wayan Sunartini yang juga Danramil 1611-04/Mengwi mengatakan, kegiatan menembak ini harus dilaksanakan dengan serius jangan main-main..
"Biarpun kita sudah sering melaksanakan kegiatan latihan menembak namun tingkat kewaspadaan kita harus tetap dijaga, laras selalu diarahkan ke depan maupun ke tempat yang aman dan tetap terapkan protokol kesehatan dalam situasi Pendemi COVID-19 sekarang ini", sebut Mayor Sunartini. 
Lanjutnya, pelaksanaan kegiatan menembak ini wajib selalu mengikuti perintah, jangan ada yang mengotak-atik senjata, perhatikan arah laras selalu ke tempat yang paling aman. 
"Saya harapkan ikuti selalu petunjuk koordinator supaya jalannya latihan menembak pada hari ini dapat berjalan dengan aman dan lancar",tegasnya.
Sebelum Latbakjatri dimulai, para peserta kembali diingatkan dengan pelajaran teori dasar menembak senapan laras panjang jenis 16 A1 dan Pistol yang disampaikan oleh Koordinator Materi Kapten Inf Nyoman Mudiasa yang juga menjabat Wadanramil 1611-04/Mengwi. 
Hal ini dilakukan untuk menyegarkan kembali hal mendasar dari teknik menembak yang benar. Dengan adanya pemahaman yang baik tentang ilmu dasar menembak, diantaranya sinkronisasi dari pengaturan nafas, teknik bidik yang benar, teknik menekan picu dan pegangan teguh. 
"Dengan pemahaman dasar ini, diharapkan para Prajurit akan mampu mengaplikasikannya dalam latihan, sehingga sasaran ataupun tujuan latihan dapat dicapai sesuai yang diharapkan satuan", beber Mayor Sunartini. 
Dijelaskannya, mekanisme latihan menembak diawali dengan menembak Pistol bagi personel pemegang senjata tersebut kemudian dilanjutkan menembak senapan laras panjang M 16 A1.(z)