Ditulis oleh Dania Nabila (WD-1836742)
MBSC (Meru Betiri Service Camp) merupakan salah satu bentuk pendidikan kader konservasi dalam memasyarakatkan kesadaran akan pentingnya nilai konservasi sumber daya alam di masyarakat. Kader konservasi merupakan mitra pembangunan yang diharapkan mampu berperan serta dalam upaya mewujudkan masyarakat yang mencintai alam dan lingkungan. Kegiatan MBSC XXII ini juga merupakan salah satu program kerja dari Wadah Informasi Pecinta Alam Se-eks Keresidenan Besuki (WIPAB).
Upacara peresmian kegiatan oleh Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri
Sumber: Panitia MBSC XXII
Mapala “Wanaprastha Dharma” Unud mendelegasikan Dania Nabila (WD-1836742) untuk mengikuti MBSC XXII. Kegiatan ini berlangsung dari 7 Oktober 2021 sampai 11 Oktober 2021 yang bertempat di Lapangan Sanenrejo, Tempurejo, Taman Nasional Meru Betiri. MBSC XXII diikuti oleh 89 peserta yang berasal dari berbagai macam kalangan seperti Sispala, Mapala, Dosen, dan lainnya.
Peserta berfoto di Baliho kegiatan
Sumber : doc. pribadi
Terdapat 15 materi yang diberikan dalam kegiatan ini, yaitu :
1. Kehutanan Umum yang diberikan oleh Purwantono, S.Hut., Plh, Kepala Bidang KSDA Wilayah III Jember Balai Besar KSDA Jawa Timur
2. Konservasi Suberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya oleh Sunandar Trigunajasa N. staf T.N Meru Betiri
3. Flora dan Fauna diberikan oleh Adi Sucipto, staf T.N Meru Betiri
4. Analisi Vegetasi Nur Khoiq, Staf Balai Taman Nasional Meru Betiri
5. Global Warming oleh Indah dosen Universitas Jember
6. Analisis Air dilanjutkan oleh Sri Wahyuningsih dosen Universitas Jember
7. Ekologi oleh Wahyu Giri Prasetyo
8. Pengamatan Masyarakat oleh Dr. Ihsannudin, SP., MP dosen Universitas Trunojoyo Madura
9. Pengamatan Burung oleh Waskito Kukuh salah seorang pengamat burung yang tergabung dalam komunitas Burungnesia
10. Advokasi Lingkungan oleh Sofyan
11. Karnivora Besar oleh Hariyo T. Wibisono dari SINTAS Indonesia
12. Isu-Isu Lingkungan oleh Cakmad seorang aktivis lingkungan
13. Jurnalisme lingkungan oleh Heti Palestina Yunani, Redaktur Harian DISWay
14. Ekowisata dan Interpretasi oleh Heti Palestina Yunani, Redaktur Harian DISWay
15. Hitung Karbon oleh Wahyu Giri Prasetyo
pemberian materi karnivora besar
Sumber: Panitia MBSC XXII
Beberapa praktik yang dilakukan adalah praktik analisis vegetasi, analisis air, praktik merekam data karnivora, pembuatan herbarium kering, dan perhitungan karbon.
Praktik membuat herbarium kering
Sumber : Doc. Pribadi
Praktik membuat herbarium kering dilakukan dengan cara sederhana menggunakan bambu sebagai bingkai dan koran sebagai alas penutup. Alkohol 70% dioleskan di seluruh bagian tumbuhan agar mikroorganisme yang melekat mati sehingga tahan lama.
Praktik membuat Plaster Cast
Sumber: Doc. Pribadi
Plaster Cast merupakan salah satu cara inventarisasi satwa dengan cara menghitung jejak kaki untuk mengetahui bentuk, ukuran dan asal jejak. Bahan untuk membuat plaster cast adalah air dan bubuk gipsum.
Hasil dari Pelatihan Meru Betiri Service Camp XXII yang diikuti oleh Dania Nabila (WD-1836742) adalah diangkatnya peserta menjadi kader konservasi tingkat pemula yang berada di bawah naungan Taman Nasional Meru Betiri.
Terima kasih kepada Universitas Udayana atas bantuan yang telah diberikan sehingga peserta dapat mengikuti Meru Betiri Service Camp XXII di Jember, Jawa Timur dengan lancar.
Media Sosial Resmi Mapala "Wanaprastha Dharma" Universitas Udayana
Instagram : nakwdunud | Youtube : Mapala WD Unud | Linktree : https://linktr.ee/nakwdunud