(Sabtu,26/11). Akhir pekan ceria, Minat Profesi Satwa Liar Rothschildi cluster Primata mengadakan study lapangan di Monkey Forest Ubud. Kegiatan yang menarik, pasalnya kegiatan ini dihadiri oleh salah satu pembina dari Minpro Rothschildi yaitu drh. I Wayan Batan

dan dihadiri pula oleh 20 orang peserta dan sepuluh orang panitia dari FKH Unud.

Kegiatan ini diawali dengan pemberian materi oleh manajer Monkey Forest Ubud mengenai ruang lingkup Monkey Forest, baik dari segi lokasi yang dianggap strategis, dan jumlah populasi monyet itu sendiri. Selain itu dijelaskan juga mengenai pemberian makan pada monyet, berbagai jenis penyakit monyet dan kasus kematiannya selama berada di Monkey Forest.

Dari data yang dipaparkan oleh Manajer Monkey Forest dikemukakan jumlah monyet di sini sekitar 678 ekor dengan jenis Macaca fascicularis. Adapun makanan yang sering diberikan yaitu ketela rambat, jagung, pisang dan berbagai jenis buah lainnya. Dalam sehari monyet yang berada di Monkey Forest diberi makan sebanyak tiga kali yaitu, pada jam 9.30 pagi, 13.00 siang dan 17.00 Sore.

Antusiasme peserta pada kegiatan ini tercermin dari tingginya ras ingintahu dan ketertarikan meraka akan ilmu yang disampaikan.“Acara ini sangat menarik, dapat menambah wawasan tentang monyet, melatih public speaking dengan para pengunjung lokal dan mancanegara, semakin mempererat hubungan kekeluargaan antara anggota Minpro Satli Rothschildi satu sama lain. Harapan untuk kedapannya, semoga acara ini rutin dilaksanakan”, tutur Nurleli salah satu peserta yang mengikuti kegiatan ini.

“Acara ini memang merupakan program kerja dari cluster Primata dalam setiap tahunnya, di mana kita memberi kesempatan kepada teman-teman untuk dapat mengenal lebih dalam tentang primata terutama Macaca fascicularis, yang merupakan monyet ekor panjang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu besar harapan saya untuk kegiatan ini agar terus dilaksanakan.", menurut Gabriella sebagai ketua panitia.

Kegiatan ini mengingatkan kita sebagai mahasiswa bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya tentang duduk manis di kampus, namun lebih dari itu. Bahwa pengetahuan tersebar luas di muka bumi. Persoalannya adalah seberapa besar kemauan kita untuk mencari ilmu tersebut. Semoga dengan diadakan kegiatan ini dapat memperluas wawasan kita mengenai satwa primata. Salam Lestari !! (Nugrah&Leli)