Dewan Perwakilan Mahasiswa Pemerintahan Mahasiswa Universitas Udayana (DPM PM-UNUD) telah menyelenggarakan acara Temu Rektor pada Senin (04/02) di Aula Student Center Lt.4 Universitas Udayana. Menggusung tema “Gelora Aspirasi Mahasiswa Untuk Universitas Udayana yang Progesif dan Akuntabel”, acara ini sukses menyuarakan aspirasi mahasiswa ke Rektor Universitas Udayana beserta dengan jajarannya. Adapun perihal yang dibahas dalam Temu Rektor ini mulai dari upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas, mulai dari kualitas sumber daya sarana prasarana yang ada di lingkungan kampus serta diskusi perihal permasalahan yang dihadapi mahasiswa di lingkungan kampus.
Dalam meningkatkan kualitas, Universitas Udayana telah melaksanakan berbagai upaya-upaya peningkatan sumber daya hingga sarana dan prasarana. Upaya pertama dalam meningkatkan kualitas sumber daya yaitu meningkatkan pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi guna mencapai standar-standar perguruan tinggi. Dalam menghadapi era revolusi 4.0, tahun 2018 lalu Universitas Udayana telah memperoleh kurikulum Simpada dan dosen-dosen pengajar telah berhasil membuat 42 mata kuliah berbasis Simpada. Terkait riset dan pengabdian masyrakat, LP3M akan membantu dalam riset dan LP2M membantu dalam pengabdian masyarakat dan untuk tahun 2019, dari dana 283 M, 15% akan digunakan untuk riset oleh dosen dan mahasiswa. Dana penelitian akan diefisiensikan dan keterlibatan mahasiswa dalam riset akan ditingkatan. Dosen-dosen pengajar akan diwajibkan untuk melakukan riset yang akan diajukan ke LPPM.
Student exchange tahun 2018 di bawah naungan WR III, telah membantu mahasiswa ke luar negeri untuk pendidikan dan mengarah pada output dari mahasiswa. Tahun 2019 ini, program student exchange oleh wakil dari masing-masing fakultas akan menjadi prioritas. Mahasiswa berprestasi akan diikutsertakan dalam academic exchange sebagai pelaku aktif mahasiswa Universitas Udayana. Selain itu, mahasiswa berprestasi akan diberikan akses untuk melanjutkan S2 bahkan S3. Namun mahasiswa berprestasi harus benar-benar berprestasi di bidangnya karena hal ini menyangkut institusi di universitas-universitas partner. Selain mahasiswa berprestasi, tahun 2019 ini Universitas Udayana akan mencari dosen berprestasi di masing-masing fakultas sebanyak 13 dosen dengan 1 orang wakil setiap fakultas yang akan disaring menjadi 2 dosen, yaitu 1 dosen dari bidang ilmu eksakta dan 1 dosen dari bidang ilmu humaniora, untuk diajukan sebagai dosen yang mewakili Unud.
Dalam menggerakkan aktivitas mahasiswa sejumlah 27.000 dan dosen sejumlah 1.500, Universitas Udayana meningkatkan sumber daya informasi dengan menguatkan server IMISSU dibandingkan tahun 2018 lalu. Selain sumber daya informasi, tahun 2019 ini diupayakan peningkatan sumber daya aset dan keuangan. Aset yang masih mangkar akan diberdayakan di tahun ini karena aset milik negara berada di bawah menteri keuangan.
Sarana dan prasarana juga menjadi sorotan di tahun 2019. Pihak rektorat telah turun ke 11 fakultas di lingkungan Universitas Udayana dalam meningkatkan sarana dan prasarana. Namun, dari 11 fakultas yang dikunjungi, masih ada fakultas yang jauh dari standar, seperti FMIPA dan FPAR. Tahun 2019 ini akan difokuskan pada perbaikan standar ruang kelas, penataan parkir, dan penataan kampus. FK dan FEB yang belum dikunjungi pihak rektorat akan ditata menjadi kelas standar. Semua kelas akan ber-AC, tidak akan menggunakan OHP dan akan dipasang LCD sehingga tidak mengambil LCD lagi setiap mata kuliah. Selain perbaikan di lingkungan kampus, rektorat juga akan mengambil tindakan untuk memperbaiki lift kedokteran gigi di RSPTN Universitas Udayana.
Setiap usulan terkait sarana dan prasarana akan direalisasikan. Terkait dengan pengadaan fasilitas, rektorat akan merealisasikan pembuatan gedung baru untuk FISIP, yaitu di depan gedung FISIP dan sebelah timur Lab. Bahasa dengan bangunan lantai 4 beserta lift dan AC. Dana pembuatan gedung ini telah dialokasikan dana sebesar 26 M. Selain FISIP, rektorat juga mengalokasikan dana 16 M untuk FPAR, alokasi dana 41 M untuk pembangunan gedung FK, alokasi dana 13 M untuk FMIPA, dan bangunan lama FEB yang telah dirobohkan dan akan dibangun bangunan baru dengan alokasi dana 21 M. Parkir bertingkat di Sudirman yang mangkrak di FKH 13,5 miliar untuk menyelesaikannya. Selain sarana pembangunan gedung baru, pihak rektorat juga merancang sistem penggunaan ruangan agar dapat digunakan bersama-sama
Rektorat juga menyasar pembangunan kelas standar akan dibangun di FMIPA terlebih dahulu kemudian dan dilengkapi fasilitasnya. Perbaikan jangka cepat telah dicanangkan dengan dana 10 M dan pihak rektorat mengharapkan respon cepat dari fakultas. Mengenai laboratorium, ada kebijakan 20% dari 45 M dan fasilitas laboratorium sejumlah 9 M telah dirancang oleh BPKU dan akan diadakan rapat pimpinan antara pihak rektorat dengan pimpinan fakultas.
Tahun 2018 lalu, Universitas Udayana telah dipercaya sebagai Zona Bebas Korupsi oleh Menristekdikti. Ditegaskan bahwa tidak ada pemungutan di luar UKT dan semua komponen selama studi atau untuk operasional yang diakomodir oleh masing-masing prodi.
Terkait pengalokasian dana, pihak rektorat menjabarkan pengalokasian dana di Universitas Udayana yaitu sebagai berikut : rupiah murni (APBN) untuk gaji PNS, alokasi UKT untuk operasional mahasiswa, dan SPI untuk infrastruktur yang akan dipertanggungjawabkan melalui kajian akademis. Berdasarkan studi banding ke PTN lain, sebagian besar PTN menerapkan SPI yang melibatkan fakultas-fakultas untuk mengetahui besaran-besaran SPI di setiap prodi. Oleh karena itu mahasiswa tidak dilibatkan secara langsung Namun, pihak rektorat tidak dapat mengandalkan SPI saja, sehingga dilakukan percepatan dengan menggunakan saldo awal atau saldo uang yang dimiliki oleh Universitas Udayana, dengan rincian 120 M dari saldo awal, 63 M dari SPI, dan 23 M dari saldo ambang batas. Total dari dana untuk pembangunan yaitu 206 M. Setiap anggaran dari universitas telah dialokasikan ke fakultas masing-masing, namun belum ada alokasi untuk kegiatan mahasiswa 2019. Lembaga mahasiswa di masing-masing fakultas diharapkan berkoordinasi dengan WD III terkait perencanaan kegiatan berbasis output yang lebih mengarah ke prestasi di tingkat lokal, nasional, dan internasional yang dapat berupa seminar atau kejuaraan. Rancangan dana paling lambat diajukan ke rektorat pada 31 Januari. Apabila fakultas tidak mampu untuk mendanai kegiatan, maka dapat diajukan ke universitas melalui BKM yang berada di bawah naungan WR III yang telah menyediakan dana perbantuan pada kegiatan mahasiswa. Sesuai keputusan rektor tentang tata pelaksanaan kemahasiswaan, dalam satu peroide kepengurusan ini akan lebih diprioritaskan dari sebelumnya. Namun perlu dicatat bahwa dana yang diajukan tidak bisa diminta secara mendadak.
Di bidang akademik telah dibuat kebijakan rektorat terkait dengan pelaksanaan kegiatan sebelum perkuliahan, selama proses perkuliahan, dan setelah perkuliahan. Target mahasiswa baru tahun 2019 yaitu 6124 mahasiswa dengan kualitas tinggi dan dengan pelaksanaan registrasi mahasiswa baru akan dilakukan secara online, serta PKKMB yang dikawal agar tidak menyimpang. Tahun 2019 ini, Universitas Udayana telah memperbarui KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) menjadi multifungsi, seperti untuk kartu kredit, pembayaran tol, masuk ke perpustakaan, dan KTM ini sudah disertai pengamanannya. KTM multifungsi ini bekerjasama dengan bank BNI dan didanai oleh universitas sebesar 80 juta untuk 4.700 yang direncanakan sudah dapat dibagikan di setiap fakultas pada minggu ke-4 bulan Januari. Proses pembelajaran dikembangkan agar kondusif dan refresentatif dengan ruang kelas yang sesuai standar. Selain mahasiswa, dosen-dosen pengajar di Universitas Udayana juga dikembangkan dengan target dosen S3 dan guru besar. Akreditasi program studi diharapkan mencapai nilai B atau A dan akreditasi internasional. Dalam mewujudkannya, persentasi lulus tepat waktu sangat diperlukan. Jumlah wisuda tahun ini direncanakan 6 kali pelaksanaan wisuda dalam tahun 2019 ini. Setelah wisuda, akan ada akses alumni untuk riset studi agar bisa memberikan masukan-masukan tentang kurikulum, kompetensi, dan pembelajaran serta masukan lainnya untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Minat dan bakat juga tidak luput dari pembahasan dalam Temu Rektor. Kebijakan Universitas Udayana untuk memacu prestasi diukur dari bidang minat dan bakat, seperti olahraga dan seni. Universitas sudah melakukan perekrutan mahasiswa yang berprestasi di bidang olahraga dan seni. Untuk mendukung perkembangannya, akan direncanakan pembangunan sport center di Jimbaran. Selain olahraga dan seni, di bidang PKM sudah menembus angka 425 di tahun pertama. Berdasarkan prestasi dalam minat dan bakat, Universitas Udayana termotivasi menjadi tuan rumah dalam kegiatan minat dan bakat, khususnya UKM di se-Indonesia.