Struktur terumbu karang yang dipenuhi sampah

Coba pikirkan betapa terganggunya kita sebagai manusia apabila melihat sampah disekitaran kita. Mungkin kita sebagai manusia ini masih memiliki bentuk aksi pembersihan lingkungan. Tetapi bagaimana dengan ikan dilautan yang hanya bisa berdampingan dengan sampah. Forum Ekonomi Dunia mengatakan, ada sekitar 150 juta ton sampah plastik berada di perairan dunia. Pertumbuhannya pun tak kalah hebat mencapai 8 juta ton per tahunnya. Sampah-sampah plastik tadi mengancam setidaknya 800 spesies hewan laut. Hal itu terungkap dari hasil penelitian yang diterbitkan Sekretariat Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (United Nations Convention On Biological Diversity) pada 2016.


Ikan Kupu-kupu

Tepat ditanggal 21 Juli 2022 peserta Pelatihan Tingkat Lanjut (PTL) 2022 divisi Selam Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Udayana melakukan try out pendataan ikan dan terumbu karang dengan metode Reef Check, tempat yang peserta PTL 2022 divisi selam pilih sebagai bahan pendataan ikan dan terumbu karang ini ialah Tanjung Jepun, Padang Bai, Manggis, Karangasem, Bali. Tempat ini dipilih dikarenakan memiliki cukup banyak struktur terumbu karang yang bisa peserta PTL 2022 divisi selam data keberadaannya. Untuk pendataannya peserta PTL 2022 divisi selam melakukan dengan membentangkan tali sepanjang 50 meter kemudian sepanjang itu memvideokan sekitarnya, dari hasil video itu djadikan sebagai data. Bermacam macam spesies ikan dan terumbu karang yang ditemui oleh peserta PTL 2022 divisi selam.


Terumbu Karang yang dipenuhi sampah
Pengalaman pertama kali mengarungi laut Tanjung Jepun ini sangat lah indah dengan berbagai struktur terumbu karang yang di kelilingi ikan-ikan kecil ini, tempat ini juga diramaikan dengan wisatawan asing yang melakukan snorkling. Tempat ini sangat rekomendasi untuk berkegiatan wisata air snorkling. Tetapi sangat disayangkan dengan banyaknya pengunjung yang datang untuk berwisata ditempat ini, mereka tidak paham akan kehidupan terumbu karangnya. Berbagai jenis coral mati dan patah karena terinjak wisatawan, mereka juga menjadikan coral ini sebagai tumpuan kaki mereka berdiri.
Titik tempat peserta PTL 2022 divisi selam melakukan penyelaman untuk pendataan ikan dan terumbu karang ini merupakan titik wisatawan melakukan snorkling, peserta PTL 2022 divisi selam melihat banyak diantara mereka yang kurang edukasi atas kehidupan struktur terumbu karang. Peserta PTL 2022 divisi Selam melihat jelas kerusakan yang dialami terumbu karang, mulai dari bleaching coral, patahnya coral, sampai coral yang mati. Tidak hanya itu, ada banyak sampah di sekitaran struktur terumbu karang yang mengganggu. Sampah ini berdampingan dengan ikan ikan dan terumbu karang, yang menyebabkan sampah ini termakan oleh ikan - ikan dan menyangkut pada terumbu karang.


Tim PTL Selam 2022, I Made Heri Indrayana (WD-2239771), Yogasmara Binsar Putra Wimansyah (WD-2239767), Zhalzhabela Nur’Aini Sitinjak (WD-2239777), dan Irfan Maulana Azizy (WD-2239768) telah berhasil mengumpulkan 3 sak sampah dalam aksi pengabdian underwater clean up di Tanjung Jepun, Padang Bai, Karangasem, Bali.
Perlunya edukasi kepada wisatawan yang akan melakukan kegiatan snorkling untuk ikut serta menjaga kehidupan struktur terumbu karang dengan berhati-hati saat snorkling dan tidak berdiri diatas karang, tidak hanya itu dari pihak desa dan penerima jasa wisata snorkling ini juga harus bisa tegas terhadap tamunya untuk lebih waspada terhadap keberadaan terumbu karang saat snorkling. Pergerakan kami sebagai pecinta alam adalah melakukan aksi nyata dengan cara underwater clean up yang mana kegiatan ini dilakukan peserta PTL 2022 divisi selam di sela-sela pendataan ikan dan terumbu karang, dengan kami melakukan Underwater Clean Up ini secara tidak langsung memperlihatkan kegiatan ini kepada wisatawan agar bisa menjaga kebersihan di area terumbu karang. Bukan hanya memungut dan mengumpulkan sampah tetapi peserta PTL 2022 divisi selam juga mengabadikan kegiatan ini dengan tujuan membuat video edukasi. Peserta PTL 2022 divisi selam berharap dengan adanya video edukasi ini nantinya agar bisa menyadarkan masyarakat bahwa sampah itu tidak hanya berakhir di TPA tetapi juga bisa berakhir di laut, maka dari itu marilah jaga lingkungan kita dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan plastik.