Divisi Hutan Gunung merupakan salah satu divisi dalam Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam “Wanaprastha Dharma” Universitas Udayana. Salah satu proker yang menaungi minat bakat anggota Mapala “WD” untuk dapat mendalami ilmu terkait divisi Hutan Gunung yaitu Pelatihan Tingkat Lanjut. Pelatihan Tingkat lanjut (PTL) pada tahun ini membuka pendaftaran bagi anggota dan jika telah terdaftar akan menjadi peserta PTL 2021 Mahasiswa Pecinta Alam “Wanaprastha Dharma” Universitas Udayana. Peserta PTL 2021 harus mengikuti serangkaian kegiatan untuk dapat menyelesaikan pelatihan ini. Salah satu pelatihan tersebut adalah tryout yang wajib peserta lakukan untuk dapat menjadi seorang anggota spesialisasi. Namun sebelum melaksanakan tryout, peserta PTL 2021, termasuk peserta PTL divisi Hutan Gunung melakukan persiapan sebelum melakukan pelatihan. Adapun persiapan yang dilakukan berupa latihan fisik, keterampilan, dan pengetahuan terkait Hutan Gunung dan Kepecintaalaman.

Peserta Divisi Hutan Gunung foto bersama kedua instruktur sebelum berangkat try out

    Peserta divisi Hutan Gunung melakukan tryout sejak 29 Juni 2021 sampai 8 Juli 2021. Pelatihan Hutan Gunung ini berlokasi di salah satu hutan di Bali. Hasil pelatihan ini nantinya akan berupa data jalur pendakian, data flora-fauna yang mendominasi di sepanjang jalur pendakian serta jalur emergency accses yang mudah dilalui oleh peserta jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Selain itu, peserta juga mendata terkait sumber air yang ditemukan selama pelatihan ini berlangsung. Setelah semua data telah diselesaikan sesuai hasil kegiatan, kemudian akan dibuatkan laporan terkait data yang ditemukan. Setiap hasil data maupun kegiatan yang peserta lakukan setiap harinya, akan dilakukan evaluasi untuk memaksimalkan kegiatan dan pengambilan data berikutnya.
    Pelatihan divisi Hutan Gunung bertujuan agar peserta dapat mempratikkan kembali materi serta praktik yang didapatkan sebelum pelaksanaan tryout berlangsung. Praktik yang peserta lakukan secara langsung di lapangan adalah navigasi darat. Peralatan yang digunakan peserta untuk melakukan navigasi darat adalah peta, kompas, protaktor, romer, GPS, dan alat tulis. Salah satu ilmu dalam navigasi darat adalah orientasi medan dan orientasi peta. Peserta harus memahami ilmu ini demi membantu saat sedang berada di medan sebenarnya dan tidak mengetahui arah tujuan karena kondisi medan di dalam hutan tidak sama dengan kondi medan di desa maupun kota yang memiliki akses yang mudah dikenali.

Salah satu peserta Divisi Hutan Gunung sedang melakukan persiapan untuk orientasi medan.

Peserta Divisi Hutan Gunung sedang menggunakan GPS untuk menentukan arah jalur yang akan dilewati
    Selama perjalanan, tim menemukan tempat persembahyangan serta shelter alami yang dibuat oleh pemburu. Melalui temuan tersebut, peserta dapat menyimpulkan bahwa wilayah Hutan di Bali masih banyak pemburuan liar yang dilakukan oleh pemburu untuk mendapatkan hewan-hewan langka yang bernilai jual tinggi. Selain itu, banyaknya bekas sampah yang ditemukan di beberapa jalur pendakian serta adanya marka pemburu dibeberapa titik juga menjadi bukti pendukung hal tersebut.

Tempat sembahyang di jalur pendakian


Shelter alami yang terbuat dari batang pohon


Salah satu peserta Divisi Hutan Gunung sedang memungut sampah yang ditemukan di sepanjang jalur pendakian

    Perjalanan pendakian Hutan Gunung memiliki medan yang beragam. Tanjakan, turunan, landai, dan merangkak di bawah pohon yang melintang di jalur. Jika medan yang dilewati sulit untuk dilalui, seperti jalur yang licin dan curam, peserta harus dibantu dengan menggunakan webbing untuk melewati jalur tersebut. Selain itu sebelum tryout, peserta Divisi Hutan Gunung juga mempraktikkan seberang kering dan seberang basah yang bertujuan untuk menyiapkan peserta jika sewaktu-waktu peserta harus menyeberangi sungai.

Peserta Divisi Hutan Gunung melewati akar pohon yang melintang di jalur

Peserta melewati jalur Pohon Tumbang

    Peserta Divisi Hutan Gunung dalam Pelatihan Tingkat Lanjut 2021 berjumlah 5 orang. Peserta didampingi oleh dua orang instruktur yang mendampingi peserta selama pelatihan ini berlangsung. Pelaksanaan kegiatan ini nantinya akan dibuatkan Laporan Pertanggungjawaban yang dilaporkan kepada panitia PTL 2021 serta pengurus Mahasiswa Pecinta Alam “Wanaprastha Dharma” Universitas Udayana.

Peserta PTL Divisi Hutan Gunung foto bersama Instruktur sesudah menyelesaikan tryout.


Terkait data flora fauna yang peserta divisi Hutan Gunung dapatkan, adalah sebagai berikut.
FLORA
1. Harendong (Melastoma malabathricum L)

Dokumentasi PTL divisi Hutan Gunung 2021
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Melastomataceae
Genus : Melastoma
Spesies : Melastoma malabathricum L.
    Melastoma malabathricum L dapat ditemukan sepanjang jalur try out PTL HG 2021, namun tim hanya menemukan 1 tanaman yang telah berbunga di Puncak Gunung Mese. M. malabathricum tumbuh liar di berbagai jenis tanah, mulai dari permukaan laut hingga ketinggian 3000 meter. Ini adalah semak berbunga bebas tegak yang tumbuh hingga ketinggian sekitar 3 meter. Tanaman ini bercabang, dan memiliki batang kemerahan yang ditutupi dengan sisik berbulu dan rambut kecil. Melastoma malabathricum L termasuk famili Melastomataceae salah satu tumbuhan berkhasiat obat yang banyak dimanfaatkan masyarakat di Asia. Masyarakat di Indonesia dan Malaysia, menggunakan daun dan akar dari tumbuhan ini untuk mengobati penyakit diare, mengatasi gangguan pencernaan, disentri, keputihan (leukorea), wasir, luka, sakit gigi dan sariawan.

2. Parajita (Medinilla speciosa)

Dokumentasi PTL divisi Hutan Gunung 2021
Kindom : Plantae
Filum : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Melastomataceae
Genus : Medinilla
Spesies : Melastomataceae
    Parijata (Medinilla speciosa) adalah tumbuhan epifit menahun dalam marga Medinilla, suku Melastomataceae. Tanaman ini dapat dijumpai disekitar puncak Gunung Mese sampai camp 2. Parijita tidak memiliki subspesies. Buahnya mengandung antioksidan dan beta-karotena dalam kadar yang signifikan, sehingga dipercaya akan meningkatkan kesuburan kehamilan. Buah parijata bergerombol dengan ukuran buah relatif kecil dan berwarna merah muda dan ungu. Rasanya yang sepat dan asam. Spesies ini biasa ditemukan di hutan pegunungan dan lebih suka daerah teduh dan tanah lembap, pada ketinggian antara 300 meter (980 ft) dan 750 meter (2460 ft) dari permukaan laut.

3. Rhodobryum ontariense

Dokumentasi PTL divisi Hutan Gunung 2021
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Superdivisi : Embryophyta
Divisi : Bryophyta
Kelas : Bryopsida
Subkelas : Bryidae
Ordo : Bryales
Famili : Bryaceae
Genus : Rhodobryum
Spesies : Rhodobryum roseum
    Rhodobryum, umumnya dikenal sebagai lumut, tanaman keluarga Bryaceae, ditemukan di sebagian besar dunia di hutan atau tempat berumput terlindung. Tanaman ini dapat dijumpai di sekitar puncak Gunung Mese (camp 1) sampai camp 6 karena daerah tersebut cukup lembab. Rhodobryum jarang membentuk sporofit dan kasus spora, dan terutama berkembang biak secara vegetatif dengan stolon , batang horizontal yang berakar, menghasilkan populasi tanaman yang mandul atau hanya betina. Tanaman ini adalah spesies obat yang berguna. Ekstrak seperti asam ursolat , flavonoid dan alkaloid telah digunakan dalam penelitian medis jantung dan lainnya. Lumut menunjukkan keragaman besar dalam morfologi dan anatomi gametofit dan sporofit mereka.

4. Rotan Manau (Callamus manan Miq.)

Dokumentasi PTL divisi Hutan Gunung 2021
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Calamus
Spesies : Calamus manan Miq
    Rotan Manau adalah jenis rotan yang berbatang besar dengan diameter 10-15 cm. Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Puak Calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah persebaran di bagian tropis Afrika, Asia dan Australasia. Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan hidup di alam bebas. Badak Jawa diketahui juga menjadikan rotan sebagai salah satu menunya. Sebagian besar rotan berasal dari hutan di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia memasok 70% kebutuhan rotan dunia. Sisa pasar diisi dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Bangladesh.
5. Boletus edulis

Dokumentasi PTL divisi HG 2021
Kerajaan : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Boletales
Famili : Boletaceae
Genus : Boletus
    Boletus edulis merupakan salah satu jenis jamur liar yang tumbuh di balik daunan kering dan tanah lembab. Berbeda dengan jenis jamur pada umumnya, jamur ini banyak ditemui di hutan. Biasanya jamur ditemukan secara berkelompok walaupun ada jamur yang tumbuh secara menyendiri. Jamur ini merupakan jamur yang berasal dari perancis dan tumbuh di hutan dekat ramboullet. Untuk mencarinya, biasanya masyarakat menggunakan alat penggaruk daun ataupun sekop dan ember sebagai tempat panen jamur.
Adapun ciri dari jamur Boletus edulis yaitu jamur memiliki himenium berbentuk pori, himenium menggaka, adapun tudung jamur yang sangat cembung dengan tangkai yang cenderung ramping dan memanjang jika dibanding dengan jenis jamur lainnya. Selain itu ditemukan pula jejak spora pada jamur berwarna coklat berbeda jika anda melihat manfaat buah langsat, untuk membedakan jenis jamur boletus edulis dengan jamur lainnya anda cukup mengamati bentuk dan warna tudungnya saja. Warna tudung yang kuning kecoklatan serta batangnya yang sangat ramping merupakan ciri khasnya tersendiri.

6. Pacing Tawar (Cheilocostus speciosus)

Dokumentasi PTL divisi HG 2021
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Costaceae
Genus : Costus
Spesies : Costus speciosus (J. Koenig) Sm.
    Pacing tawar (Cheilocostus speciosus) adalah tanaman obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Pacing tawar merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi 0,5m - 3m dan menyukai tempat lembap dan teduh, terdapat sampai ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Batangnya berwarna kuning kecoklatan, sebesar jari orang dewasa dan banyak mengandung air serta mudah dipatahkan, selaras dengan atang, daunnya berwarna hijau, tunggal, tangkainya pendek dan berhelai memanjang. Pacing tawar dapat diolah untuk mengobati bengkak pada sakit ginjal (Nephtiric edema), perut busung, infeksi saluran kemih (tractus urinarius) serta pengerutan hati (chirosis).

7. Rumput Minjangan (Chromolaena odorata)

Dokumentasi PTL divisi HG 2021
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Phylum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ord : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Chromolaena
Spesies : Chromolaena odorata L. King & H.E. Robins
    (Chromolaena odorata) adalah gulma berbentuk semak berkayu yang dapat berkembang cepat sehingga sulit dikendalikan.Tumbuhan ini sangat banyak di temukan di sekitar Gunung Lalang, dekat dengan kebun warga. Tumbuhan ini merupakan gulma padang rumput yang penyebarannya sangat luas di Indonesia tidak hanya di lahan kering atau pegunungan, tetapi juga di lahan rawa dan lahan basah lainnya. Daun mudah hancur, dan cairan yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengobati luka kulit. Gulma ini mempunyai ciri khas daun berbentuk oval dan bagian bawah lebih lebar, panjang daun 6-10 cm, panjang tangkai daun 1-2 cm dan lebarnya 3-6 cm, mempunyai tiga tulang daun yang nyata terlihat, memiliki batang yang tegak, berkayu, ditumbuhi rambut-rambut halus, bercorak garis-garis membujur yang paralel, tingginya bisa mencapai 5 meter bahkan bisa lebih, bercabang-cabang. Pangkal agak membulat dan ujung tumpul, tepinya bergerigi, mempunyai tulang daun tiga sampai lima, permukaannya berbulu pendek dan kaku. dan bila diremas terasa bau yang sangat menyengat, percabangan berhadapan, berbunga majemuk yang terlihat berwarna

Fauna
1. Caplak Kerbau (Amblyomma testudinarium)

Dokumentasi PTL divisi HG 2021
Kerajaan :Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Arachnida
Ordo :Ixodida
Famili :Ixodidae
Genus :Amblyomma
Spesies :Amblyomma testudinarium
    Caplak kerbau (Amblyomma testudinarium) adalah sebuah spesies caplak berbadan keras dari genus Amblyomma. Spesies tersebut ditemukan di Indonesia, India, Jepang, Thailand, Sri Lanka dan Vietnam Hewan yang hidup dengan bersarang pada inangnya biasanya mamalia kecil seperti tikus dan juga burung kecil.

2. Common Mock Viper (Psammodyanastes pulverulentus)

Dokumentasi PTL divisi HG 2021
Kerajaan :Animalia
Filum :Chordata
Kelas :Reptilia
Ordo :Squamata
Subordo :Serpentes
Famili :Lamprophiidae
Genus :Psammodynastes
Spesies :P. pulverulentus
    Common Mock Viper (Psammodynastes pulverulentus) berkepala besar dan berani, spesies ini sudah lama disebut ular berbisa tiruan, karena mirip dengan ular berbisa sejati.. Meskipun ini adalah spesies yang tidak berbahaya, kesiapannya untuk menggigit dapat mengakibatkan luka tusukan kulit yang menyakitkan dari gigi depan yang tajam. Warnanya cokelat gelap atau jingga di atasnya, dengan pola yang khas di atas kepala. Loreng-loreng cokelat terang dan gelap juga merentang di sepanjang tubuh, diselingi di tempat-tempat dengan bintik-bintik hitam kecil dengan bagian tengah putih. Bagian bawahnya pucat, berbintik-bintik cokelat. Spesies-spesies ini aktif siang dan malam, dan memakan katak,dan tokek. Tersebar di indocina dan bagian dari cina selatan ,semenanjung Malaysia, sebagian besar Indonesia dan Filipina. (sumber :https://www.ecologyasia.com/verts/snakes/common-mock- viper.htm)

3. Belalang Berkaki Panjang (Mecopoda nipponensis)

Dokumentasi PTL divisi HG 2021
Kerajaan :Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Orthoptera
Subordo :Ensifera
Superfamili :Tettigonioidea
Famili :Tettigoniidae
Subfamili :Mecopodinae
    Mecopoda nipponensis, belalang berkaki panjang , adalah subfamili jangkrik semak yang ditemukan di Amerika Selatan bagian barat, Afrika sub-Sahara, dan Asia. Di Asia, penyebarannya meliputi India, Indochina , Jepang, Filipina, dan Malaysia hingga Papua Nugini dan Australasia , termasuk banyak pulau Pasifik.
4. Drosophila Melanogaster

Dokumentasi PTL divisi HG 2021
Kerajaan :Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Diptera
Famili :Drosophilidae
Subfamili :Drosophilinae
Genus :Drosophila
Subgenus :Sophophora
Spesies :D. melanogaster
    Drosophila melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke dalam ordo Diptera, (bangsa lalat). Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah dalam pustaka-pustaka biologi eksperimental (walaupun banyak jenis lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi dan evolusi sejarah kehidupan. Drosophila melanogaster populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati.

5. Chiromantes haematocheir

Dokumentasi PTL divisi HG 2021
Kingdom :Animalia
Filum :Arthropoda
Subfilum :Crustacea
Kelas :Malacostraca
Ordo :Decapoda
Famili :Sesarmidae
Genus :Chiromantes
Spesies :C. haematocheir
Chiromantes haematocheir memiliki karapas persegi dengan permukaan halus dan garis-garis tidak beraturan di sepanjang sisinya. Jantan memiliki chelae besar dan halus dengan cakar melengkung. Warna kepiting ini bervariasi sepanjang perkembangannya, kepiting remaja biasanya memiliki karapas putih atau kuning, sedangkan kepiting dewasa biasanya berwarna merah tua.
6. Rhaphidophoridae

Dokumentasi PTL divisi HG 2021
Kingdom :Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Orthoptera
Subordo :Ensifera
Superfamili :Rhaphidophoroidea
Famili :Rhaphidophoridae
    Serangga ini sebagian besar ditemukan di lingkungan hutan atau di dalam gua, liang, hewan, ruang bawah tanah, di bawah batu, atau di kayu atau lingkungan serupa. Semua spesies tidak bisa terbang dan aktif di malam hari, biasanya dengan antena dan kaki yang panjang.
7. Ngengat Tawon (Amata huebneri)

Dokumentasi PTL divisi HG 2021
Kerajaan :Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Lepidoptera
Famili :Erebidae
Genus :Amata
    Amata huebneri adalah spesies ngengat dalam genus Amata dari keluarga Erebidae (subfamili Arctiinae atau Ngengat Harimau). Ngengat dewasa dari spesies ini berwarna hitam dengan pita kuning atau oranye di perut, dan jendela transparan di sayap. Spesies ini berkamuflase seperti kebanyakan spesies tawon penyengat. Kamuflase ini memberikan perlindungan dari predator seperti burung. Spesies ini ditemukan hampir di seluruh Asia Tenggara, termasuk Jawa, Bali, Kalimantan, Singapura, serta di Australia bagian utara, dan Queensland. Larva sering ditemukan mencari makan pada tanaman padi (Oryza sativa).