Aliansi tanam saja Membagikan paket benih yang dikemas dalam wadah besek bambu  sebagai bentuk dukungan terhadap ketahan pangan di Bali, dengan dukungan langsung Harmoni Parahyangan, Solidaritas Pangan Bali, Adopt A Family dan Team Action Amed, paket benih tersebut terdistribusi langsung ke area Gianyar, Denpasar, Badung, Karangasem, Buleleng, dan Tabanan.

Program ini diawali dengan pembagian paket benih Pada kamis 28 mei 2020, benih yang dikemas dalam besek bambu berisikan 4 jenis benih sayuran lokal organik diantaranya : sawi hijau, kacang panjang, tomat, dan bayam merah, serta tambahan 1 benih bunga matahari, dalam paket tersebut juga dilengkapi instruksi penggunaan besek, panduan pembibitan, dolomit dan arang sekam, Total paket benih yang terdistribusi sejumlah 300 paket.


Penyertaan bibit bunga matahari sendiri dilakukan bukan tanpa maksud, Yayasan IDEP menjelaskan, “bunga matahari selain indah baik untuk menarik serangga untuk membantu penyerbukan. Serangga tertarik dengan bunga, utamanya bunga berwarna kuning. Penyertaan benih bunga matahari ini bertujuan agar kelak ketika tanaman tumbuh dapat mengundang predator (pemangsa hama pada tanaman) agar hama tidak menyerang sayuran yang sedang kita tanam. Dengan demikian, kita tidak perlu menggunakan insektisida untuk mengusir hama, tapi cukup dengan membangun ekosistem secara alami sebagai rantai makanan” ujar Sayu Komang.


Program ini merupakan bentuk keperdulian kepada sesama di masa pandemi COVID-19 yang menyebabkan masyarakat terpaksa membatasi pergerakannya di luar rumah termasuk juga dalam hal perkerjaan.

“Dalam merespon pandemi, Solidaritas Pangan Bali selama ini melakukan pembagian makanan dan bahan pokok di beberapa wilayah di Bali. Kami bergabung dengan aliansi ini agar masyarakat yang selama ini rentan juga dapat mulai bertanam di rumah masing-masing ataupun di wilayah tinggalnya sebagai komunitas. Gerakan ini menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari agenda SPB ke depan”, demikian ujar Kholik Mawardi dari Solidaritas Pangan Bali.

Di Gianyar, Artadana dari Harmoni Parahyangan mejelaskan, selama ini pihaknya bersama dengan PekenBibit.com sudah memiliki program pembagian bibit dan benih gratis. Kolaborasi yang dibangun bersama aliansi tanam saja ini mendukung program yang sudah ada. “Kami selama ini sudah ada program pembagian bibit dan benih gratis. Bibit dan benih sayuran secara gratis ini adalah untuk menstimulus kemauan masyarakat untuk bertani. Apalagi di saat situasi seperti ini, di tengah ekonomi yang cukup sulit dengan masyarakat bertani maka akan sedikit membantu kebutuhan sayuran.” ujarnya.

Sementara itu, bagi Adopt A Family, Inisiatif ini membantu mereka untuk dapat bekerja pada visinya untuk memiliki kegiatan yang memanfaatkan ruang yang tersedia dan memastikan lebih banyak variasi produk sayuran untuk memenuhi kebutuhan dari kebun ke meja untuk setiap rumah tangga.  “Kami tidak dapat melakukan apa yang kami lakukan tanpa komunitas kami.  Dibutuhkan komunitas untuk memproduksi sayuran dalam jangka panjang dan makanan harus ditanam dekat dengan orang yang mengkonsumsinya”, ujar Debbie Huang Mengko.

Setelah pembagian paket benih, pada hari jumat 29 mei 2020 penerima paket benih tanam saja melakukan penyemaian benih secara serentak, yang di dokumentasikan pada siaran live akun facebook Tanam Saja,  beberapa organisasi yang terlibat dalam siaran adalah Adopt A Family Bali, Yayasan Team Action Amed, Harmoni Parahyangan, IDEP Foundation, Perpus Jalanan Tabanan, serta dari tim Solidaritas Pangan Bali di Badung. Siaran ini terbagi dalam dua sesi, sesi pertama (pagi hari) menampilkan kebun skala rumah tangga di Denpasar dan kebun komunitas di Buleleng. sementara pada sesi kedua (sore hari) berlokasi di payangan, gianyar dan tabanan.

“Kita mencoba bertanam karena mengharapkan kita bisa memasak dari hasil kebun sendiri. Selain itu di masa pandemi ini kita tidak bisa kemana-mana seperti biasanya, jadi dengan bertanam ini paling tidak bisa mengurangi stress. Ada kegiatan dirumah.”  Ujar Kholik.

Kholik juga menjelaskan, karena keterbatasan jumlah paket benih yang tersedia, Ia berencana membagi hasil pembibitannya atau membarternya dengan bibit lain. “Kalo ini sudah 3 atau 4 daun nanti saya bagi atau saya barter dengan teman-teman yang belum sempat menyemai benihnya”.

Sementara itu di Buleleng, Pak Eko memulai menanam benihnya di ladang belakang rumahnya. Pak Eko sudah menyiapkan bedeng untuk menyemai benih dari hari sebelumnya bersamaan dengan menanam benih kangkung, dibantu oleh mahasiswa pegiat literasi di Singaraja- Omah Laras, juga warga sekitarnya.

“Awal mulanya kita siapkan media yaitu media tanah, tanah sudah diolah, pupuk dan dolomit sudah tercampur di tanah jadi kami tinggal tanam saja, tinggal semai langsung” ujarnya.

Menurut Roberto Hutabarat, praktisi permakultur yang juga turut terlibat dalam proses penyemaian di kebun Pak Eko, Pak Eko ini menggunakan metode Tabela, tanam bedeng langsung, jadi semai langsung ke lahan tanpa menggunakan polybag. Ini metode yang kerap pak eko lakukan, “jadi kita sesuaikan saja dengan konteks lokalnya dan kebiasaan mereka bertani”.

Pak Eko sangat menyampaikan rasa terimakasihnya dengan adanya program ini, “Dengan situasi seperti ini, kami sangat berterima kasih atas program ini sehingga kita bisa menghilangkan kejenuhan, menghilangkan situasi agar tidak stress, kita berkebun sekarang," ungkapnya.


Live ini berlanjut pada sesi kedua, Untuk memulai penanaman benih, Harmoni Parahyangan melakukan penanaman di areanya sendiri yakni di Antugan Farm. “Harmoni Parahyangan ingin menebarkan semangat bertanam. Selama pandemi COVID banyak orang punya hashtag dirumah aja, kelamaan dirumah tapi tidak ngapa-ngapain akhirnya bingung. Nah dengan menanam di rumah, selain orang punya kegiatan dirumah tentu saja ada hasil yang mereka dapatkan. Jadi apa yang mereka tanam akan mereka petik nantinya.”

“Jangan membuat perkenalan kita dengan kebun ini menjadi rumit dan menjadi sulit dan banyak aturan, jadi yang penting mau menanam dulu dengan apapun yang mereka punya, dengan semudah apapun supaya menikmati,” ujar Sayu Komang, IDEP Foundation.

Dalam kesempatan tersebut, Sayu, mengingatkan paket benih jangan disemai dalam sekali waktu, lakukan penyemaian dan penanaman bertahap sehingga kita bisa panen terus menerus. “Benih yang ada dipaket terlihat sedikit tapi sebenarnya banyak, misalnya disemai dulu sepertiganya, kalo sudah siap tanam, nanti disemai lagi. Misalnya kita menaman sayur hijau atau bayam bisa menanam seminggu sekali. Kalau seperti tanaman berbuah sepert tomat dan terong bisa ditanam sebulan sekali sehingga kita bisa panen terus menerus, tidak sekaligus panen dalam dalam jumlah banyak kemudian bermasalah dengan pasar. Itu biasanya yang menjadi masalah.”.

Adopt A Family Bali melakukan penanaman bersama di lokasi sekolah dengan melibatkan guru yang sama sekali belum pernah menanam sayuran. Mereka mengandalkan panduan menanam yang ada di dalam paket benih yang mereka terima. “Selama ini masih dalam rencana terus sampe kami ketemu Tanam Saja, kami berpikir ini kesempatan yang harus sama-sama dicoba. Belum tahu akan seperti apa, tapi semoga ada hasilnya beberapa minggu ke depan. Untuk pihak kami yang merupakan sekolah semoga anak-anak nanti enjoy dan lebih paham lagi, sayuran yang mereka konsumsi sumbernya dari mana,” ujar Debbie.


Sementara di Tabanan, Perpus Jalanan Tabanan juga terlibat dalam kegiatan tanam saja. Dengan kondisi pandemi ini, temen-temen segenerasi kita biar paham juga pertanian. Mereka berpandangan bahwa saat ini para petani banyak yang berumur. Ke depan menurutnya kalo tidak ada yang bertani, alih fungsi lahan terjadi untuk pembangunan yang tidak berguna. “Pertanian bukan dongeng pengantar tidur, agar tidak hanya jadi cerita tapi ada sampai nanti. Semoga kita bisa jadi influencer bagi kawan-kawan lain bahwa bertanam itu keren.” Ujar Ramli Jamaludin

Selain penyemaian benih bersama Aliansi Tanam Saja yang disiarkan langsung lewat laman Facebook, penyemaian benih juga berlangsung di beberapa tempat seperti penyemaian benih oleh Serikat Petani Suka Makmur, Pemuteran dan Desa Sumberklampok, Buleleng.

 

tulisan ini digubah dari press release :

    Dukung Ketahanan Pangan, Aliansi Tanam Saja Berbagai Benih Sayuran
    Benih #TanamSaja Mulai Disemai, Memasak dari kebun sendiri
    Menanam Saja Dulu, Jaga Semangatnya