Lebih kurang 600 pesilat dari sepuluh negara akan berlaga di ajang kejuaraan pencak silat yang bertajuk "9th Perisai Diri International Championship 2017" memperebutkan Piala Presiden RI di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya Malang, 26 Oktober - 2 November 2017. Para pesilat itu berasal dari Australia, Jerman, Perancis, Swiss, Inggris, Jepang, Singapura, Amerika Serikat, Timor Leste dan termasuk Indonesia.
Sementara itu, tuan rumah Indonesia akan diperkuat oleh para pesilat dari 16 Pengurus Daerah (PENGDA) dari Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi, hingga Papua.
"Kejuaraan dunia silat ini bersinergi dengan program pemerintah untuk mewujudkan persahabatan dan perdamaian antar bangsa melalui penyebaran seni budaya, yaitu pencak silat. Lewat ajang ini kami sekaligus bisa memantau perkembangan pencak silat di seluruh dunia," kata Ketua Panitia Penyenggara Herminto dalam rilisnya yang dikirim Senin, (23/10/2017).
"Dengan ikut bertandingnya para pesilat dari luar negeri, maka ilmu silat Perisai Diri akan mendunia. Itu berarti juga meningkatkan manfaat ilmu silat Perisai Diri bagi kehidupan," kata Ketua Umum Perisai Diri Pusat Dwi Soetjipto.
Selain itu, kata Dwi, masyarakat luar negeri juga makin memahami budaya Indonesia.
"Yang tidak kalah pentingnya adalah mereka juga menjadi sarana promosi keindahan Indonesia ke berbagai negara di dunia," ungkapnya.
Kejuaraan pencak silat Perisai Diri ini merupakan yang kesembilan kalinya. Sebelumnya kejuaraan dunia ini pertama kali digelar di Semarang pada tahun 1990, kemudian dilanjutkan di Surabaya tahun 1995, Denpasar Bali (2003), Yogyakarta (2005), Bandung (2007), Jakarta (2010), Samarinda (2012), Denpasar Bali (2014), dan kemudian digelar di Malang tahun 2017 ini.