Pencak Silat merupakan seni beladiri kebudayaan bangsa yang bernilai tinggi dan patut untuk dilestarikan. Persaudaraan Setia Hati Terate atau yang biasanya disingkat dengan SH Terete merupakan salah satu organisasi pencak silat perintis kemerdekaan yang bertujuan untuk membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur, tahu benar dan salah, serta bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa telah terus berusaha mengembangkan seni beladiri pencak silat agar pencak silat tidak kandas dan lekang dengan kebudayaan asing yang tidak bersesuaian lagi dengan kebudayaan bangsa Indonesia. Unit kegiatan mahasiswa Pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate adalah UKM yang lebih berbidang kepada kegiatan olahraga khususnya beladiri yang mempunyai semangat, mental, jiwa dan rohani yang kuat.
Persaudaraan Setia Hati Terate Universitas Udayana di dirikan pada tahun 2014 oleh Kang Mas Didik Prasetyo (Blitar), I Made Nova Beni Setiawan (Bali), Amirul Huda (Lamongan), Riska (Probolinggo) dan Muhammad Chulil Salimi (Lamongan). Tujuan didirikan Persaudaraan Setia Hati Terate di Universitas Udayana yakni ingin mengembangkan dan mencari persaudaraan serta mendidik manusia berbudi luhur tau benar dan salah serta bertaqwa pada Tuhan yang maha esa.
Pada awal berdiri PSHT di pelopori oleh 5 orang tersebut yakni Didik sebagai ketua, Amirul Huda sebagai sekertaris, Riska sebagai bendahara, Beni sebagai kepelatihan atlit dan Chulil sebagai kepelatihan ajaran. Pada tahun 2015 mengesahkan warga 1 orang yakni Rizky Robby Ul Awal Prasetyo dan 2016 mengesahkan 1 orang yakni atas nama Wahyuni Mawadatin Niklah. Kemudian pada tahun 2016 kepengurusan pimpinan di gantikan oleh Muhammad Chulil Salimi yang memiliki anggota 2 orang yakni Risky Robby warga 2015 dan Yuni 2016.
Pada tahun 2017 Udayana masih memiliki 2 siswa yakni atas nama Ferry Zulkifli dan Denis Kotta yang harus dipindahkan latian ke harapan bunda karna problem x selain itu, pada saat itu 2 pengurus pasif sehingga latian sempat di ganti sore, Mas Chulil melatih anak-anak smp yakni Ogik dan kawan-kawan. Pada tahun 2017 bulan 6 – 9 latian sempat fakum karena Mas Chulil ada kegiatan kampus yakni kkn dan magang.
Setelah berjalanya waktu yang panjang bertemulah mahasiswa baru 2017 dan juga warga PSHT yakni Andi Hamid Junior (Tuban), Dellania Grandifolia M (Situbondo), Fitri Nurhidayatul Ulla (Tulungagung) dan Luluk Elly Nova (Tulungagung). Mas Chulil mempelopori untuk mengaktifkan kembali latian di Universitas Udayana bersama Risky Robby, Yuni Mawadhatin Niklah, Ferry Zulkifli, Andi Hamid Junior, Dellania Grandifolia M, Fitri Nurhidayatul Ulla dan Luluk Elly Nova . Pada tahun 2018 PSHT Udayana mengesahkan 1 orang yakni atas nama Ogik dan 2019 PSHT Udayana mampu mengesahkan 14 siswa, dan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha Esa, Latihan di Univertas Udayana sampai tahun 2020 di ikuti oleh 21 siswa. Seiring berjalannya waktu PSHT Udayana secara resmi menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa pada tahun 2020.